Search

Beragam Bahasa Daerah, Kemendikbud: Perlu kebhinekaan Dalam Literasi

Majalahaula.id – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) menekankan perlu adanya kebhinekaan dalam peningkatan literasi masyarakat Indonesia yang memiliki beragam bahasa daerah.

“Kita menyadari bahwa kondisi kebahasaan kita sangat beragam. Oleh karena itu kami ingin semua orang punya hak yang sama dalam hal meningkatkan literasinya,” kata Ketua Pelaksana Kongres Bahasa Indonesia Dora Amalia di Jakarta, Kamis.

Dora menyatakan setiap masyarakat Indonesia memiliki hal yang sama dalam mendapat akses untuk meningkatkan literasinya, meski mereka memiliki perbedaan bahasa daerah.

Oleh sebab itu, lanjutnya, pemerintah melalui Kemendikbudristek ingin mewujudkan peningkatan literasi masyarakat yang merata di seluruh Indonesia yakni melalui penyelenggaraan Kongres Bahasa Indonesia (KBI) ke-12 pada Oktober 2023.

KBI ke-12 tahun ini mengangkat tema besar yaitu Literasi dalam Kebhinekaan untuk Kemajuan Bangsa, dengan salah satu sub-temanya adalah Revitalisasi Bahasa Daerah.

Baca Juga:  Kota Bogor Raih Penghargaan Pemerintah Terbaik dari Kemendagri

Menurut Dora, subtema tersebut sangat relevan untuk mewujudkan pemerataan literasi bagi masyarakat Indonesia dengan latar belakang bahasa daerah yang berbeda-beda.

Terlebih lagi, kata dia, tidak semua masyarakat memiliki tingkat pemahaman dan kemampuan yang sama terhadap Bahasa Indonesia yang baik dan benar, sehingga mereka juga berhak mendapat akses literasi melalui bahasa daerah.

“Itu yang paling relevan dalam menjawab kebhinekaan ini,” ujarnya.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan Bahasa akan menyelenggarakan Kongres Bahasa Indonesia (KBI) XII tahun 2023 pada 26 sampai 28 Oktober mendatang di Jakarta.

Kepala Badan Bahasa E. Aminudin Aziz mengatakan KBI tahun ini akan bertema Literasi dalam Kebhinekaan untuk Kemajuan Bangsa yang berarti penguatan literasi baca tulis perlu ditumbuhkan dari kesadaran kebhinekaan.

Baca Juga:  Tarif LRT Jabodebek Bakal Disubsidi Hingga 40%

“Dengan demikian, kemampuan bahasa yang baik (adibasa) membuat Indonesia dapat menjadi bangsa yang unggul (adiwangsa),” katanya di Jakarta, Senin.

Sementara untuk slogan KBI XII adalah Adibasa, Adiwangsa yang dalam bahasa Sansekerta Adibasa berarti bahasa yang baik dan Adiwangsa berarti bangsa yang unggul.

KBI XII sendiri memiliki tujuan untuk menetapkan arah kebijakan dalam pengembangan dan pembinaan bahasa di Indonesia dengan menghimpun seluruh pemangku kepentingan untuk berdiskusi terkait penanganan bahasa khususnya bahasa Indonesia dan bahasa daerah.

Selain itu, kongres ini juga akan menghasilkan rekomendasi yang dapat menjadi masukan bagi pengambil kebijakan dalam menjalankan tugas dan fungsi pengembangan dan pembinaan bahasa di Indonesia.

Baca Juga:  Kemenag Bangun Pusat Pelayanan Literasi Keagamaan Islam

KBI XII memiliki tiga subtema utama yaitu Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah, Literasi Bahasa dan Sastra Indonesia dan Internasionalisasi Bahasa Indonesia dengan semua subtema ini mengarah pada peningkatan literasi bahasa dan sastra daerah serta literasi bahasa dan sastra Indonesia.

Pada September hingga Oktober juga akan diselenggarakan Kelas Mahir sebagai program pelatihan intensif bagi para profesional di bidang kebahasaan.

Program Kelas Mahir ini diharapkan menjadi jawaban atas tantangan yang dihadapi para profesional di bidang kebahasaan untuk mengembangkan wawasan dan meningkatkan kemampuan mereka.

Melalui KBI XII ini, Kemendikbudristek berharap dapat menghasilkan rekomendasi yang menjadi bahan masukan bagi pengambil kebijakan dalam melakukan tugas dan fungsi pengembangan serta pembinaan bahasa.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA