Search

Kala Pesantren Kenalkan Batik Khas Indramayu di Kancah Nasional

Majalahaula.id – Kabupaten Indramayu memiliki beragam motif batik yang bisa menjadi referensi pilihan para pecinta batik. Namun, dari sekian banyak motif terdapat beberapa di antaranya justru kurang dikenal. Hal itu menjadi perhatian banyak pihak untuk melestarikannya.

Salah satunya Pesantren Miftahul Huda Segeran yang belakangan menduduki posisi kelima dalam Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Jawa 2023 yang dilaksanakan Bank Indonesia KPw Provinsi Jawa Timur di Pakuwon Mall Surabaya kemarin.

Desain busana dengan perpaduan motif batik kembang sekar niem (khas Indramayu), fashion karya ibu Nyai dan santri itu mampu bersaing dengan puluhan UMKM dan Pesantren se-Pulau Jawa.

“Alhamdulilah bisa mewakili pesantren wilayah 3 Cirebon serta menduduki posisi kelima dari puluhan perwakilan UMKM dan Pesantren se-pulau Jawa,” kata Ibu Nyai Pesantren Miftahul Huda Segeran, Novi Assirotun Nabawiyah, Senin (2/10/2023).

Baca Juga:  Rijalul Ansor Lobar Roadshow ke Pesantren

Novi tidak menyangka, motif kembang sekar niem bisa bersaing dengan puluhan peserta lainnya di tanah Jawa. Sebelum ditunjuk sebagai perwakilan, ia sempat pesimis dengan motif batik yang dibawanya. Karena motif tersebut kurang dikenal di masyarakat termasuk warga di Kabupaten Indramayu.

Apalagi, dunia fashion memang belum lama ditekuni Bu Nyai dan santri yang ada di Ponpes yang berada di Desa Segeran, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu tersebut.

Diceritakan Novi, bahwa pada tahun 2021 lalu, ia mendirikan usaha dan sebagai Owner Annaba Hijab di lingkungan pesantren. Bahkan, fashion menjadi salah satu bidang pengembangan enterpreneur santri di pesantren yang diasuh oleh KH. Abbas Abdul Jalil tersebut.

Baca Juga:  Gus Yusron Al-Hikam Depok, Pesantren Tempat Belajar Hidup

“Iya ini tergolong baru, soalnya dulu (2021) hanya fokus bikin hijab. Pas ada momen itu dengan tema wastra baru kami mencobanya,” ujar Bu Nyai.

Selain bisa mengenalkan motif batik khas Indramayu kepada masyarakat Indonesia. Pesantren juga menjadikan pengalaman itu sebagai motivasi dalam mendidik para santri. Agar selain bisa mengenyam pendidikan formal dan keagamaan, santri juga mandiri selepas lulus dari pesantren.

“Ya semoga bisa menambah wawasan dan ilmu kepada santri kelak setelah lulus,” katanya.

Sekedar diketahui, batik Dermayon atau batik Paoman mayoritas memiliki motif dengan tema flora dan fauna. Seperti motif Sekar Niem tersebut yang namanya diambil dari nama tumbuhan yaitu sekar niem.

Baca Juga:  Digelar Hybrid, Santri Supercamp 2024 untuk Cetak Santri Berwawasan Kebangsaan

Tumbuhan tersebut biasanya mudah ditemukan di sekitar halaman rumah. Bunga tumbuhan sekar niem berbentuk elips, kering dan kecil-kecil. Biasanya, bunga itu digunakan dalam sesaji kembang tujuh rupa dalam beberapa kegiatan.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA