Search

Gus Yusron Al-Hikam Depok, Pesantren Tempat Belajar Hidup

Majalahaula.id – Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Hikam II Depok, HM Yusron Shidqi mengatakan pondok pesantren adalah bagian dari proses dan tempat belajar untuk hidup. Sementara sekolah adalah untuk menjadi orang pintar.

“Orang yang bisa hidup, jika tidak pintar maka tidak tahu caranya bersaing. Sebaliknya, orang pintar jika tidak bisa hidup juga akan menuai persoalan tersendiri,” ujar Gus Yusron saat Wisuda dan Pengukuhan Santri 2023 di Pesantren Mahasiswa dan Pesantren Mahasiswi Al-Hikam II Depok, Jawa Barat, Ahad (24/9/2023).

Gus Yusron menggarisbawahi ketiadaan dikotomi antara ilmu agama dan ‘ilmu umum’ yang ditafsirkan sebagai pengetahuan di bidang teknologi dan sebagainya. Adanya dikotomi ekstrem antara ‘ilmu umum’ dan ilmu agama terkadang mengakibatkan ada seseorang yang hanya mengerti ilmu agama, namun tidak mengerti ilmu mengenai teknologi dan sebagainya.

Baca Juga:  Tumbuhkan Budaya Menulis di Pesantren Al Marufiyyah

“Atau sebaliknya, seseorang mengerti ‘ilmu umum’, tapi tidak mengerti ilmu agama,” kata Gus Yusron. “Untuk itulah muncul inisiatif membentuk Pesma (Pesantren Mahasiswa) Al-Hikam,” sebut Gus Yusron.

Makro-mikro Gus Yusron menambahkan, bahwa alam semesta adalah makrokosmos. Kitab suci Al-Qur’an adalah mikrokosmos. Menurutnya, negara-negara yang menguasai teknologi cenderung ‘membaca’ makrokosmos terlebih dahulu dan baru membaca mikrokosmos. Sementara di Indonesia, kecenderungan yang terjadi sebaliknya.

Atau bahkan, sebagian orang yang mendalami ilmu agama, misalnya para penghafal kitab suci Al-Qur’an, cenderung berhenti setelah membaca mikrokosmos dan tidak membaca makrokosmos. Hal serupa terjadi di sejumlah kampus manakala civitas akademika berhenti setelah membaca makrokosmos dan tidak membaca juga mikrokosmos.

Baca Juga:  Dari AI, Dam Haji, UU Pesantren, hingga Perampasan Aset

Gus Yusron berharap, semoga Pesantren Mahasiswa (Pesma) Al-Hikam dan Sekolah Tinggi Kulliyatul Quran (STKQ) Al-Hikam yang menjadi bagian tak terpisahkan dari Pesma Al Hikam senantiasa diberikan pertolongan oleh Allah swt. Terutama dalam konteks kemampuan untuk membaca makrokosmos. Membaca berbagai data perkembangan dan menjelajahi berbagai permasalahan di dunia.

“Karena, tidak selamat di akhirat kalau tidak benar dan tidak punya amalan di dunia,” pungkas Gus Yusron.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA