Search

Nia Fernanda Sukses dari Limbah Kayu

Majalahaula.id – Ada kalimat bijak menyatakan bahwa jika memiliki ide sebaiknya memang segera dieksekusi. Karena tidak ada yang tahu jika mungkin dari ide tersebut bisa menjadi sesuatu yang besar, seperti cerita di balik kesuksesan produk perlengkapan makan dan dapur Dekayu asal Yogyakarta ini.

Berawal dari ide Nia Fernanda atau yang akrab dipanggil Nia, yang melihat banyaknya limbah kayu di kota Yogyakarta. Kemudian ia tercetus untuk membuat produk dari limbah kayu yang bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari. “Awal mula idenya dari situ, di mana kita lihat produk lokal yang ada di Yogya, dan waktu itu kita terpikir produk kayu tidak hanya sebagai hiasan atau pajangan. Tapi juga ingin mengenalkan jika produk yang dibuat pengrajin itu bisa dipakai sehari-hari,” kata Nia kepada Nova.

Baca Juga:  Dedi Prasetyo Sempat Diancam Serangan Siber

Lebih dari itu, dengan produk Dekayu miliknya Nia berharap agar kayu-kayu yang berukuran tidak lagi besar bisa tetap memiliki nilai yang baik. “Misi kedua menaikkan nilai dari sebuah produk, yang tidak hanya sebagai hiasan tapi juga bisa dipakai sehari-hari,” ujarnya.

Di tahun 2017, sebelum menemukan jalan suksesnya dengan produk yang sekarang, Nia sempat mencoba membuat produk lain seperti lampu tidur dari limbah kayu tersebut tapi belum berhasil. Hingga akhirnya memutuskan fokus produk kebutuhan dapur. Untuk pemasarannya, memulainya dengan mendekati komunitas fotografi makanan dan langsung mendapatkan respons positif. Dari foto-foto yang menggunakan produknya itu membuat Dekayu semakin dikenal.

Nia bercerita jika pola pikir orang-orang soal produk kayu, menjadi hal yang paling berat saat memulai bisnisnya ini. Pasalnya saat itu produk kayu sangat identik dengan furniture, pajangan, atau hiasan saja. Tak banyak orang yang mau menggunakan produk piring, sendok, atau gelas kayu. Kalaupun memilikinya paling hanya dipajang juga karena khawatir rusak, atau bingung cara merawat produk tersebut. Pun dari segi pemasaran, perlengkapan dapur kayu ini jarang sekali ikut dipajang sejajar dengan produk sejenis. Kalaupun ada biasanya hanya di tempat oleh-oleh saja. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA