Search

Masjid Agung Banten Bergaya Arsitektur Paling Unik

Majalahaula.id – Masjid Agung Banten adalah salah satu masjid tertua yang ada di Indonesia. Uniknya, bangunan masjid ini memiliki atap bertumpuk lima yang menyerupai pagoda, yaitu bangunan bertingkat yang umumnya ditemukan di kuil.

Masjid ini dibangun oleh Sultan Maulana Hasanuddin yang merupakan raja pertama Kesultanan Banten sekaligus putra Sunan Gunung Jati (1552-1570). Kemudian, pembangunan masjid dilanjutkan oleh puteranya, yaitu Sultan Maulana Yusuf, yang menjadi raja kedua Kerajaan Banten. Pada masa ini, Masjid Agung Banten dibangun dengan gaya Jawa. Pada masa pemerintahan raja ketiga, Sultan Maulana Muhammad (1580-1596) bangunan ditambahkan sebuah pawestren (ruang untuk shalat wanita).

Pada tahun 1632, seorang arsitek Cina bernama Cek Ban Cut (Tjek Ban Tjut) menambahkan menara setinggi 24 meter di kompleks masjid. Pada periode yang sama, tiyamah (paviliun) bergaya Eropa yang dirancang oleh Lucaaasz Cardeel, orang Belanda yang masuk Islam dibangun di kompleks masjid.

Baca Juga:  Makna Lumpia dalam Tradisi Tionghoa

Masjid Agung Banten memiliki keunikan bangunan dengan alkuturasi 3 budaya, yaitu Arab, Cina, dan Eropa. Letak Masjid Agung Banten juga berdekatan dengan Vihara Avalokitesvara dan kerajaan Kaibon.

Ciri khusus Masjid Agung Banten memiliki menara yang terlihat seperti mercusuar dengan bagian atapnya (bertumpuk lima) seperti Pagoda Cina. Pada sisi kanan dan kiri terdapat serambi yang merupakan kompleks pemakaman Sultan Banten. Bangunan masjid ditopang dengan 24 tiang. Dinding bagian timur memisahkan ruang utama dengan serambi timur yang memiliki atap limas. Pada dinding ini terdapat empat buah pintu dengan posisi rendah, supaya setiap orang yang masuk harus merunduk.

Di masjid ini juga terdapat pemakaman sultan dan keluarga yang terletak di serambi masjid. Di bagian serambi kiri, tepatnya utara masjid, terdapat makam Maulana Hasanuddin dan istri, Sultan Ageng Tirtayasa, dan Sultan Abu Nahr Abdul Qohhar. Sedangkan di serambi kanan terdapat makam Sultan Maulana Muhammad, Sultan Zainal dan lain-lain. Dengan adanya makam-makam sultan ini, masjid semakin banyak dikunjungi masyarakat.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA