Search

Muktamar Sufi Internasional Ditutup, Hasilkan 9 Rekomendasi

Majalahaula.id – Muktamar ke-2 Sufi Internasional berlangsung di Kota Pekalongan, Jawa Tengah sejak 29-31 Agustus 2023. Kegiatan yang mempertemukan tokoh sufi daeri berbagai negara dan berlangsung di Sahid Convention Canter tersebut ditutup Kamis (31/08/2023).

Dalam pengantar penyampaian rekomendasi yang dibacakan oleh Habib Ali Hasan Al-Bahr dan Syech Rirad Baso mengatakan, majelis sufi dunia mengadakan Muktamar ke-2 di Kota Pekalongan menyampaikan paparan dan rekomendasi dalam 4 tema dan 8 sesi. “Yakni bidang pendidikan Sufi dan dampaknya pada penyucian jiwa sejumlah 10 paparan. Ekonomi dan pembangunan berkelanjutan sebanyak 5 paparan. Media dan pembentukan opini publik dan Universitas Al-Ihsan sejumlah 10 paparan, dan peran utama tasawuf dalam membangun manusia dan peradaban sebanyak 10 paparan,” katanya.

Baca Juga:  Menepis Rumor Kabinet Tidak Solid

Rekomendasi yang dihasilkan dari kegiatan yang juga dihadiri Presiden RI, Joko Widodo tersebut ada 9 poin. Di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Peserta muktamar menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Yang Mulia Presiden Republik Indonesia yang telah mensponsori konferensi ini dan kepada Habib Lutfi bin Ali bin Yahya Ketua Umum Majelis Sufi Dunia atas penyelenggaraan forum ini.
2. Muktamar menyerukan pengintegrasian, pengaturan, dan institusionalisasi upaya tarekat Sufi, serta membentuk divisi yang bertugas membuat perencanaan, kajian, strategi kerja sufi kontemporer, memverifikasi usul tarekat dan mendokumentasikannya.
3. Mengajak tarekat sufi untuk mengembangkan metodologi investasi di banyak bidang.
4. Menyeru tarekat sufi untuk berkontribusi secara efektif pada pembentukan pasar ekonomi bersama dan bekerjasama secara terbuka.
5. Menyeru tarekat sufi agar berkontribusi dalam bidang pendidikan dan pengajaran (sekolah dan universitas) untuk menambahkan sentuhan keimanan bernafaskan sufistik untuk menghadapi perilaku dan penyimpangan yang dihadapi anak muda akibat pengaruh media dan media sosial.
6. Mempertahankan pelaksanaan muktamar ini setiap tahun di negara yang menjadi kantor pusat Majelis Sufi Dunia.
7. Pemerintah dan masyarakat untuk melestarikan norma keluarga dan masyarakat.
8. Memutuskan mendirikan kantor cabang di setiap benua.
9. Menyerukan saudara muslim yang menderita kerusuhan internal untuk mengedepankan dialog dan kepentingan nasional. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA