Majalahaula.id – Saat hadir dalam rangka peresmian Masjid An Nur Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Taman Guanyin Taiwan, Ahad (27/08/2023), dai kondang yang akrab disapa Gus Miftah ini memberikan menekankan tentang keutamaan dan kewajiban dalam memakmurkan masjid.
Ciri dan karakter orang yang beriman kepada Allah SWT adalah orang yang mau memakmurkan masjid. “Barang siapa yang membangun masjid di dunia, maka Allah akan membangunkan rumah di surga,” katanya.
Sayangnya banyak orang yang punya rumah di surga tapi tidak bisa menempatinya. “Karena banyak orang yang hanya mampu membangun masjid tapi tidak mampu memakmurkannya,” terang dia.
Oleh karena itu, tugas PMI belum selesai. Setelah membeli masjid ini kewajiban lebih utamanya adalah memakmurkannya. “Mudah-mudahan dengan memakmurkannya membawa kebaikan, hidayah berkah tidak hanya bagi para PMI tapi masyakarat Taiwan sebagai wujud Islam rahmatan lil alamin,” harapnya.
Pada akhir ceramah Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji Sleman, Yogyakarta tersebut mengajak ribuan warga Indonesia di Taiwan untuk mengamalkan dzikir Habib Umar bin Hafidz.
Sementara itu Ali Maslian Ketua Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Ranting Guanyin Taiwan mengucapkan terima kasih kepada semua yang hadir dan berterima kasih pula kepada semua yang telah berkontribusi, khususnya bagi para donatur, simpatisan, sukarelawan dan semua yang telah membantu dalam pembelian masjid An Nur PMI Guanyin Taiwan. “Masjid An Nur PMI sudah terbeli sejak tahun 2019 atas swadaya dan gotong royong para PMI. Mudah-mudahan masjid ini bisa digunakan dengan sebaik-baiknya oleh rekan-rekan PMI sehingga masjid menjadi makmur. Dengan adanya masjid lingkungan akan menjadi lebih baik,” katanya.
Dirinya menjelaskan bahwa bangunan masjid terdiri atas empat lantai dengan ukuran bangunan masjid 4 x 15 meter. “Biaya pembelian tanah dan bangunannya menghabiskan biaya 4,5 juta NTD dan untuk renovasi serta mengisi kelengkapan menghabiskan biaya 500 ribu NTD, sehingganya totalnya 5 juta NTD atau kalau dirupiahkan mencapai 2,5 miliar,” jelasnya. (Ful)