Majalahaula.id – Pengasuh Pondok Pesantren Al Fattah, Kikil, Arjosari, Pacitan Kiai Hammam Fathulloh HB mengingatkan para santri perihal pentingnya etika di ruang digital. Dikatakan bahwa sebagai seorang santri harus membawa perubahan di dunia digital dengan sesuatu yang menarik bagi masyarakat umum.
Penegasan itu disampaikan saat seminar nasional Makin Cakap Digital di Pondok Pesantren Al Islam, Joresan, Mlarak, Ponorogo, Sabtu (26/08/2023). Kegiatan yang digelar oleh Arus Informasi Santri Nusantara (Aisnu) itu juga menghadirkan pemateri, Ketua Bidang Ekonomi Kreatif Ais Nusantara Sukma Aji Pratama dan Sekretaris Nasional II Ais Nusantara Nadiya Irmasakti F.
Kiai Hammam Fathulloh menyampaikan, santri harus menyadari pentingnya peran santri dalam membawa perubahan di dunia digital. Hal itu tidak lain untuk menanggulangi konten-konten yang negatif.
“Misalnya banyak konten kreator yang viral namun bukan dari kalangan santri. Atau konten kreator viral tapi mengajarkan ajaran-ajaran radikalisme yang berlawanan dengan paham Ahlussunnah wal Jamaah,” katanya.
Dirinya menjelaskan, setiap perkembangan dan kemajuan zaman bisa mengembangkan norma-norma yang berlaku, termasuk cara berinteraksi di ruang digital. Etika-etika yang dimiliki seorang santri di pesantren harus ditransformasikan ke ruang digital.
“Kita harus mengoptimalkan ruang digital dan sosial media untuk memberikan manfaat, minimal untuk diri sendiri dan meminimalisir mudharat,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa santri memiliki peluang untuk menguasai dan menjadi spesialis di berbagai bidang yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas, salah satunya dengan cara berdakwah dan menjadi penyambung lidah para ulama.
“Pesantren dan kalangan santri harus percaya diri dengan kemampuan, tidak boleh minder dan insecure. Melangkahlah dengan langkah yang baik maka akan meninggalkan jejak yang baik pula. Dari jejak yang baik itu akan jadi jariyah kita menuju jalan keabadian,” tandasnya.
Tentang Pesantren
Pondok pesantren Al-Fattah Kikil Arjosari Pacitan Jawa Timur berdiri, Kikil adalah sebuah tempat terletak kurang lebih 11 km di sebelah utara dari kota pacitan 0,5 km dari kecamatan Arjosari.
Yang menempati area seluas 10.614.76 m. Berdirinya pondok pesantren Al-Fattah Kikil tidak terlepas dari sosok KH. Ali Murtadlo. Beberapa kemajuan baik di bidang pendidikan maupun pembangunan sarana fisik terus mengalami peningkatan dan bahkan mampu menyiapkan generasi yang tidak hanya cakap dalam bidang agama namun mampu pula berperan di tengah-tengah masyarakat.
Kemudian untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dasar 9 (Sembilan) tahun serta untuk menjadikan madrasah yang terjangkau. Madrasah Tsanawiyah membuka kelas jauh (filial). Pada tahun 1990 dibuka di Desa Karanggede kecamatan Arjosari, selanjutnya tahun 2000 dibuka di Desa Sempu kecamatan Nawangan serta yang paling muda dibuka di Desa Temon dengan semangat kejujuran, keikhlasan, dan perjuangan menjadi modal utama KH. Moch. Burhanuddin HB (sosok kebangkitan) dalam mengembangkan Pondok Pesantren Al-Fattah Kikil .