Majalahaula.id – Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Medan, Sumatra Utara menyesalkan aksi oknum perwira menengah TNI yang membawa puluhan anggota berseragam lengkap untuk mendatangi Polrestabes Medan.
Ketua PC GP Ansor Kota Medan, Muhammad Husein Tanjung menyebut urusan penangguhan penahanan bukanlah bagian tugas pokok dan fungsi seorang prajurit. “Kita sangat menyesalkan kejadian tersebut. Pengajuan penangguhan penahanan ke kepolisian bukanlah bagian tupoksi anggota TNI,” kata Husein Tanjung, Rabu (09/08/2023).
Dirinya mempertanyakan kapasitas puluhan anggota TNI saat mendatangi Polrestabes Medan. Jika kedatangan tersebut bersifat pribadi, Husein mengatakan tidak ada urgensinya para anggota TNI datang beramai-ramai. “Jadi saat oknum tersebut hadir ke Polrestabes Medan kapasitasnya sebagai apa? Apakah kedinasan atau pribadi? Kalau pribadi mengapa harus beramai-ramai berseragam? Aksi seperti itu bisa memicu ketegangan dan salah paham,” imbuh dia.
Husein berharap persoalan ini segera diselesaikan secara professional berdasarkan hukum yang berlaku agar tidak ada lagi oknum-oknum aparat yang bersikap arogan dengan seragamnya. Dan kalau hal ini tidak ditertibkan, dikhawatirkan persoalan serupa akan terjadi dan tentu saja akan menggangu stabilitas di Tanah Air, apalagi menjelang tahun politik.
Sebelumnya, telah beredar sebuah video puluhan personel TNI berseragam lengkap dari Kodam I Bukit Barisan, menggeruduk Sat Reskrim Polrestabes Medan, Sabtu (05/08/2023). Mereka masuk dan mengepung Kasat Reskrim Polrestabes Kompol Teuku Fathir Mustafa di ruang penyidik lantai 2 gedung Sat Reskrim.
Anak buah Pangdam I Bukit Barisan Mayjen Daniel Chardin ini datang sekitar pukul 14.00 WIB. Di lokasi, mereka berulang kali keluar masuk ke gedung sambil membanting pintu masuk. Terlihat, Kompol Fathir berdiri dikelilingi personel TNI berseragam loreng dan berseragam preman. Mereka terlihat mengintimidasi Kompol Fathir, sambil mengucapkan kata-kata yang kurang patut. (Ful)