Search

PBNU Libatkan 30 Pesantren untuk HVC

Majalahaula.id – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) menggelar Workshop Pengembangan Ekosistem Halal Value Chain (HVC). Kegiatan ini diikuti perwakilan dari 30 pondok pesantren.

Workshop ini berlangsung di Bandung pada 6-9 Agustus 2023. Pondok pesantren yang terlibat dalam kegiatan ini berada di bawah naungan Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PBNU yang memiliki bisnis di sektor pertanian/perkebunan.

Peserta berasal dari sejumlah provinsi di Indonesia, di antaranya Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, D.I Yogyakarta, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Aceh, Lampung, Riau, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Banten.

Kegiatan ini turut dihadiri Ketua PBNU H Choirul Sholeh Rasyid, Ketua Tim Pokja H Khudori Faraby, Wakil Ketua Pokja Dr Basnang Said, 2 Deputi Direktur Bank Indonesia (BI), Indrajaya dan Diana Yumanita.

Baca Juga:  Kemenag: Pesantren Wajib Berkomitmen Lawan Kekerasan Seksual

Dalam keterangannya, Rabu (9/8/2023), Ketua PBNU H Choirul Sholeh Rasyid mengatakan, selama empat hari, para utusan dari 30 pondok pesantren tersebut mendapat materi dan pelatihan yang sangat sesuai kebutuhan masyarakat pondok.

Choirul menyampaikan dalam sambutannya, NU memiliki potensi ekonomi yang sangat besar. Dengan sejumlah lembaga yang dimiliki oleh NU, maka kedepannya diproyeksikan akan berdampak positif bagi ekonomi umat secara luas.

Terutama, kata Choirul, pesantren, semestinya juga tidak hanya berfokus pada pendidikan dan dakwah saja, namun juga dapat mengoptimalkan fungsi pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan ekonomi.

“Pesantren tidak hanya, maaf tidak hanya memberikan pengajian, belajar, tapi juga mendorong ekonomi syariah untuk tumbuh dan berkembang,” ujar Choirul.

Baca Juga:  Menag, Dorong Sinergi Ekonomi Lintas Pesantren

Dia minta perwakilan pesantren yang hadir agar bertekad dengan serius dalam upaya pengembangan ekonomi pesantren.

Sementara itu, H. Khudori Faraby selaku ketua Tim Pokja menyampaikan bahwa Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf memberikan dorongan yang sangat positif dalam menyambut program pengembangan ekonomi syariah ini.

Dalam kesempatan yang sama, Indrajaya selaku Deputi Direktur Bank Indonesia juga menyampaikan dukungan positif terhadap program kerjasama antara PBNU dengan BI dalam upaya Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah.

Indrajaya menyampaikan bahwa workshop yang dilaksanakan bagi 30 pesantren dari sektor pertanian/perkebunan merupakan bentuk tindak lanjut dari MoU yang telah dilakukan antara PBNU dengan BI pada Desember 2022 lalu.

Baca Juga:  Perkuat Konsolidasi, Ansor DKI Jakarta Gelar Rakorwil

Peserta workshop ini ditunjuk secara selektif dari sejumlah pesantren yang bergerak pada sektor bisnis pertanian/perkebunan. Selama beberapa hari, peserta mengikuti sejumlah rangkaian Focus Group Discussion dan site visit ke Pondok Pesantren Al-Ittifaq.

Serangkaian kegiatan yang dilaksanakan bertujuan agar pesantren dapat menjadi bagian dari ekosistem Halal Value Chain (HVC) dan dapat mengambil success story dari pesantren pegiat bisnis bidang pertanian dan perkebunan.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA