Majalahaula.id – Band metal asal Indonesia, Voice of Baceprot terpilih menjadi model sampul majalah NME edisi terbaru berkat pencapaian mereka sepanjang karier. Dikutip dari NME, Voice of Baceprot sedang menggelar konser di Amerika Serikat untuk pertama kalinya.
Voice of Baceprot memiliki tiga personel, yaitu Marsya sebagai vokalis dan gitar, Widi sebagai bass dan Sitti sebagai pemain drum. Ketiga perempuan ini berkesempatan untuk tampil di sampul majalah NME berkat karier mereka yang semakin memukau. “Dalam sembilan tahun, alumni #NME100 telah berubah dari remaja yang bermain lagu cover di kampung halaman mereka di pedesaan Jawa Barat menjadi musisi metal terkemuka di Indonesia,” tulis NME, pada keterangan unggahan di Instagram maupun di artikel mereka.
Voice of Baceprot: Tiga Perempuan Berhijab Pecinta Musik Metal
Band penyanyi lagu God, Allow Me (Please) to Play Music ini dikenal sebagai grup yang berisikan tiga wanita berhijab. Melalui wawancara dengan NME, ketiga perempuan ini juga disebut menjadi muslimah yang harus menghadapi permusuhan, kesalahpahaman yang disengaja, dan pengihaan.
Namun, ketidakadilan yang dirasakan mereka juga menjadi motivasi dari kekuatan dan ketahanan Voice of Baceprot. Ada pun, nama band mereka yaitu Voice of Baceprot berasal dari bahasa sunda yang berarti berisik.
Rilis Album Retas, Dobrak Batasan Bermusik
Voice of Baceprot mendapatkan perhatian dunia usai album terbaru mereka yang berjudul Retas dirilis. Vokalis sekaligus gitaris band itu Marsya Kurnia menyampaikan kalau album ini diharapkan dapat membawa nama mereka lebih jauh di kancah internasional. “Bagi kami, Retas seperti membuka atau mendobrak batasan, seperti perjalanan musik kami selama ini,” tuturnya.
Marsya juga berharap Retas dapat mencapai seluruh penjuru dunia. “Sehingga musik kami dapat terbang sejauh mungkin, mencapai tempat yang tidak pernah kami datangi sebelumnya,” katanya.
Ia juga menyebutkan harapannya supaya genre yang dibawakan Voice of Baceprot tidak dipertanyakan oleh publik. “Kami mendengar orang-orang mempertanyakan genre musik kami. Sangat mudah untuk terpaku pada ide metal tertentu dan saya pikir kita tidak boleh terjebak oleh semua batasan ini, selama musiknya jujur.”(Vin)