Search

Wagub Jateng Apresiasi Training Daiyah Muslimat NU

Majalahaula.id – Wakil Gubernur Jawa Tengah, H Taj Yasin Maimoen meminta para dai perempuan (daiyah) untuk turut memberikan ketenangan pada masyarakat. Apalagi, saat ini menjelang perayaan politik yang sarat dengan perbedaan.

Wagub mengatakan, saat ini sudah banyak perbedaan pendapat mengenai pilihan politik. Ia berharap para dai perempuan juga bisa memberikan pencerahan dan ketenangan di tengah masyarakat.

“Saya pribadi maupun pemerintah berharap penuh terhadap panjenengan (anda) memberikan ketenangan, keteduhan di warga kita masing-masing, di jamaah kita masing-masing,” katanya saat menghadiri Training Daiyah oleh Himpunan Daiyah dan Majlis Taklim (Hidmat) Muslimat NU Jateng. Kegiatan dipusatkan di Gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang akhir pekan lalu.

Baca Juga:  Wali Kota Tidore Kepulauan Hadiri Pelantikan Muslimat NU

H Taj Yasin menjelaskan, organisasi masyarakat sering sekali menjadi perebutan suara saat pemilu. Tidak jarang juga kabar hoaks yang disebar untuk memperkeruh suasana di lingkungan masyarakat. Karenanya, wagub ingin agar daiyah bisa menyikapinya dan mengajak masyarakat untuk tidak mudah terhasut. “Saya minta sesering mungkin pertemuan organisasi itu dilakukan. Ini butuh contoh, butuh sikap arif kita semua. Mereka (masyarakat) ini ada yang punya ta’ashub atau fanatik terhadap pimpinan, terhadap tokoh. Dan para tokoh itulah yang punya tanggungjawab untuk kebersamaan, kerukunan. Ini penting,” ungkapnya.

Lebih jauh, wagub mengingatkan pentingnya toleransi dan saling menghormati. Menurutnya, sikap tersebut merupakan pondasi awal untuk kerukunan bagi masyarakat. Dengan demikian, lanjutnya, meskipun ada perbedaan pendapat dalam pilihan politik, tidak menjadi penghalang masyarakat untuk hidup damai. “Kita sering diajak berbicara tentang toleransi. Kita biasa diajak berdiskusi bagaimana saling menghormati. Kita diajak berbicara mengenai kerukunan yang ada di negara kita. Ini pintu masuk kita untuk menjelaskan kepada seluruh, warga kita tentang pentingnya toleransi. Namun toleransi itu ada batasnya,” tutupnya. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA