Search

Rutinan Khotmil Qur’an PCI Muslimat Nu, United Kingdom

Minggu (30/7) PCI Muslimat NU, United Kingdom menggelar rutinan bulanan dengan kegiatan membaca yasin, tahlil, khotmil Qur’an dan sholawatan. Bertempat di gedung IIC (Indonesian Islamic Center) di London, segenap pengurus dan warga Muslimat NU dengan antusias mengikuti acara yang dirangkai dengan ceramah tentang keutamaan bulan Muharram yang disampaikan oleh salah satu pengurus Muslimat NU, Zakiyatul Mufidah yang secara khusus datang dari kota Birmingham, Inggris.

Pengajian rutin dan khotmil Qur’an ini selain sebagai sarana berorganisasi juga merupakan ajang belajar dan dakwah Ibu-Ibu Muslimat di Inggris. Tak heran, jika anggota Muslimat di Inggris terus bertambah dan bersemangat dalam mengikuti setiap kegiatan Muslimat. 

Baca Juga:  Erick Thohir Apresiasi Solo Gelar ASEAN Para Games 2022

Dengan latar belakang mayoritas pekerja yang sudah menetap di Inggris, Ibu-Ibu Muslimat secara bergiliran belajar menjadi petugas/pengisi acara. Mulai dari menjadi MC, memimpin membaca yasin dan tahlil, hingga yang bertugas menyiapkan hidangan untuk makan-makan bersama. Hal ini secara tidak langsung merupakan bagian dari upaya pengkaderan pengurus dan anggota PCI Muslimat NU, UK. 

 

Salah satu hal yang menarik dalam setiap acara yang digelar oleh Muslimat selain kekompakan, makanan khas Indonesia yang disajikan, juga sholawatan bersama dengan iringan rebana yang menggelagar. Sebagai penutup, Ketua PCI Muslimat NU, UK, Hj. Tursiyah menyampaiakan bahwa kegiatan ini merupakan khidmat kepada jam’iyah Nahdlotul Ulama yang InsyAllah akan terus dilakukan dengan isiqomah. Hj.Tursiyah juga menyampaikan bahwa akhir bulan Agustus mendatang, PCI Muslimat NU UK InsyaAllah akan secara resmi menggelar pelantikan dan akan dihadiri langsung oleh Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa. 

Baca Juga:  Menparekraf Sandiaga Uno Pastikan Undang Ukraina di Tourism Working Group G20

Rencananya acara pelantikan akan kembali digelar di gedung yang juga merupakan masjid pertama milik warga Indonesia di London, IIC (Indonesian Islamic Center) yang kondisinya memang masih minim, sehingga masih membutuhkan tambahan pendanaan agar IIC bisa difungsikan dengan lebih maksimal. (Zakiya)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA