Search

Waspada! Beberapa Takmir Musholla Kena Tipu Yang Mengatasnamakan Asisten Pribadi Sekda Bojonegoro

Majalahaula.id – Beberapa Pengurus Masjid dan Musholla di Kota Bojonegoro terkena tipu yang mengatas namakan asisten pribadi Sekretaris Daerah Bojonegoro Nurul Azizah, Minggu 30/07/2023.

Beberapa takmir atau pengurus musholla yang terkena tipu adalah Takmir Masjid At Taqwa Jl. Lettu Suyitno Dusun Ngangkatan RT 14/04 Desa Mulyoagung Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro dan Takmir Musholla Al Mujahidin Jl Gajah Mada RT 15/04 Desa Sukorejo Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro.

Pelaku bernama Rohim yang mengaku sebagai asisten Sekda Bojonegoro tersebut awalnya memperkenalkan diri via whatsapp kepada para takmir musholla tersebut dan mengatakan niat dan tujuannya adalah untuk menyampaikan amanah dari Bu Sekda.

“Niat dan tujuan saya menghubungi bapak hanya ingin menyampaikan amanah dari beliau, yaitu beliau ingin bersonais untuk pembangunan atau keperluan Musholla”, begitu kata-kata yang di lontarkan via whatsapp kepada calon korbannya.

Baca Juga:  Rest Area Penuh, Pemudik Diimbau Istirahat di SPBU Alternatif

Kemudian Si Rohim meminta meminta nomor rekening atas nama lembaga mangsanya dan juga meminta kwitansi tanda Terima sebesar bantuan yang diterima.

Salah seorang takmir musholla yang berhasil di konfirmasi awak media membenarkan informasi tersebut dan nomor yang dipakai adalah 085655xxxxx dan mengaku bernama Rohim Asisten Sekda Bojonegoro.

“Awalnya proses whatsapp dulu, kemudian dialog, menanyakan kebutuhan apa yang dirasa diperlukan oleh musholla nya, dan kemudian komunikasi selama beberapa hari, dan kemudian mengatakan bahwa telah mentransfer dana sebesar Rp 10 juta ke rekening takmir musholla, dan setelah kita cek, ternyata itu bohong atau palsu, ” ujarnya.

Dia juga menambahkan agar jangan mudah percaya iming-iming terkait bantuan dari pihak mana pun apalgi yang mengatasnamakan pejabat di Bojonegoro.

Baca Juga:  Layanan Katering Haji Berhenti Sementara pada 7, 14 & 15 Dzulhijjah 1444 H

“Waspada dan hati-hati mas, ” pungkasnya.

Terkini

21 Mei 2024Jemaah Haji Dapat Smart Card di Makkah, Ini Fungsinya Jakarta () — Ada yang berbeda dalam penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M. Pemerintah Arab Saudi telah mengeluarkan kartu pintar (smart card) untuk dibagikan kepada jamaah haji, sekaligus sebagai akses mengikuti rangkaian ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). "Kebijakan penggunaan smart card baru diterapkan tahun ini oleh Pemerintah Arab Saudi. Nah, ini harus diikuti oleh jamaah Indonesia," tutur Anna Hasbie, Juru Bicara Kementerian Agama, di Jakarta, Selasa (21/5/2024). Jemaah haji Indonesia, lanjut Anna, diminta membawa smart card selama berada di Tanah Suci, terutama pada puncak haji di Armuzna. "Smart card adalah kartu yang nanti akan dipakai oleh jamaah haji ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Setiap jamaah ke Armuzna, wajib memakainya," terang Anna. Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Makkah Khalilurrahman, di Makkah, juga mengimbau agar ketua kloter, ketua rombongan dan ketua regu, termasuk juga jamaah, bertanggung jawab memastikan kartu tidak hilang dan menjaga sebaik mungkin. "Kami memberikan imbauan ketua kloter, ketua rombongan, ketua regu, dan jamaah agar bisa menjaganya sebaik mungkin. Jangan sampai hilang," imbau Khalil, sapaan akrabnya. Khalil menambahkan, smart card akan didistribusikan melalui Kepala Sektor untuk diberikan kepada ketua kloter. Mereka yang akan membagikan smart card kepada jamaah melalui ketua rombongan. "Kemudian nanti teknis pembagiannya ke Kasektor. Kasektor yang nanti membagikan kepada ketua kloter. Ketua Kloter nanti yang akan membagikan ke ketua rombongan, lalu ke ketua regu dan jamaah. Kami mengimbau ketua regu kloter dan jamaah haji benar- benar menjaganya agar tidak hilang," jelas Khalil Lebih lanjut, Khalil mengungkapkan, pemerintah Arab Saudi telah menyiapkan cadangan kartu bagi jamaah apabila kehilangan smart card. Namun jumlahnya sangat terbatas. "Dari Kementerian Haji Saudi, jelasnya, kalau hilang bisa diganti tapi dibatasi 10 persen dari jamaah haji Indonesia. Kami mengimbau supaya (para jamaah) hati-hati menyimpannya," tutur Khalil Khalil menambahkan, smart card ini merupakan implementasi pelaksanaan peraturan Arab Saudi yang mengeluarkan fatwa bahwa orang yang berhaji tanpa izin hukumnya berdosa. "Nah itu (smart card) sama dengan izin (berhaji)," imbuh Khalil. Scan Barcode Kartu smart card didominasi warna coklat dan putih. Pada bagian depan terdapat foto dan data profil jamaah. Di sana juga terdapat barcode yang bisa dipindai untuk mengetahui data jamaah. Apa saja data yang tersaji? Khalil menjelaskan bahwa data tersebut antara lain berisi nama jamaah, foto, tempat tanggal lahir, nomor visa dan provider yang menerbitkannya, serta lokasi pemondokan jamaah di Makkah.

Kiai Bertutur

E-Harian AULA