Search

Nadiem Makarim Tetap Lanjutkan Sistem Zonasi

Majalahaula.id – Banyak kalangan yang memberikan respons terkait kebijakan penerimaan peserta didik baru (PPDB) sistem zonasi. Namun demikian, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) ini menilai bahwa kebijakan tersebut penting dan patut dilanjutkan meski kerap diprotes masyarakat.

“Tapi, itu kita sebagai satu tim merasa ini adalah suatu kebijakan yang sangat penting,” katanya saat memberikan materi pada acara Belajar Raya 2023 di Posbloc, Jakarta, Sabtu (28/07/2023).

Nadiem pun berkomitmen untuk melanjutkan kebijakan PPDB zonasi meski harus repot. Sebab, ada banyak anak yang sudah belajar dan melakukan les bertahun-tahun untuk masuk ke sekolah tertentu tapi terkendala karena kebijakan zonasi tersebut.
Nadiem mengatakan, anak-anak tersebut dan orang tuanya pasti akan kecewa. Selain itu, ada pula anak-anak yang tidak mampu membayar sekolah swasta karena tidak bisa masuk sekolah negeri. “Nah, itu salah satu contoh di mana continuity itu sangat penting. Jadi, ada berbagai macam kebijakan yang sebelumnya ada yang kita dorong, yang kita lanjutkan dan itu enggak masalah,” ujarnya.

Baca Juga:  Muhammad Lutfhi bin Yahya Terima Penghargaan Dharma Pertahanan

Diberitakan sebelumnya, diduga banyak kecurangan dalam pelaksanaan PPDB 2023 dengan jalur zonasi. Fakta di lapangan, ditemukan orang tua yang melakukan kecurangan dengan migrasi atau menitipkan nama anaknya ke kartu keluarga (KK) warga di sekitar sekolah yang dituju. Tujuannya agar anaknya dapat masuk di sekolah favorit meski jarak yang ditempuh dari rumahnya jauh.

Salah satu contoh kecurangan jalur zonasi terjadi di Kota Bogor, yang kemudian ditindaklanjuti oleh Wali Kota Bima Arya Sugiarto dengan menelusurinya secara langsung. “Ada beberapa rumah tidak ditemukan nama anak itu dan ada yang mencurigakan juga, koordinatnya dekat, tetapi ketika mendaftar alamatnya jauh gitu ya, jadi saya kira ini betul-betul ada permainan,” kata Bima, Selasa (11/07/2023).

Baca Juga:  Siti Nadia Tarmizi Pengobatan Ganguan Ginjal Akut

Selain di Bogor, kecurangan migrasi KK untuk mengincar sekolah favorit juga terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dalam temuan Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan DIY, masih ada yang tiba-tiba berdomisili dekat dengan sekolah dan hal tersebut harus benar-benar dilakukan pelacakan yang jeli. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA