Majalahaula.id – Aplikasi media sosial TikTok tak hanya sebagai media hiburan, TikTok berevolusi menjadi media sosial komplit termasuk tempat untuk berbelanja.
Alifah Nida Lutfiyah yang mampu menyulap TikTok menjadi media pembelajaran kimia. Ia memanfaatkan teknologi dan media yang ada untuk mengefektifkan kegiatan belajar peserta didiknya.
“Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan juga tujuan pembelajaran lebih mudah tercapai, karena dapat memaksimalkan waktu dan tenaga,” ungkap Alifah dikutip dari rilis di laman UNY, Sabtu (29/7/2023).
Alifah menjelaskan aplikasi TikTok memenuhi kriteria untuk menjadi media pembelajaran yang menarik dan dekat dengan peserta didik. Terlebih penggunaan TikTok sejalan dengan pembelajaran menggunakan multimedia.
Ia menggunakan gambar-gambar yang bergerak (animasi) dalam mendeskripsikan konsep, mengkonkritkan materi, dan menambah penguatan materinya. Akibatnya, peserta didik tertarik dan meningkatkan perhatiannya sepanjang proses pembelajaran.
Tak hanya konsep belaka, gadis kelahiran 27 Mei 2001 itu sudah melakukan uji coba temuanya di SMA 1 Depok Sleman dan menemukan hasil yang baik. Materi yang dikembangkannya adalah tentang larutan elektrolit dan non elektrolit di kelas X.
Materi itu terkadang membuat peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami materinya karena dianggap kurang memahami sifat arus listrik. Ketika dikemas dalam wujud aplikasi TikTok, siswa mudah untuk memahaminya.
Media pembelajaran yang dibuat Alifah berisi materi apersepsi, pengertian larutan, larutan elektrolit kuat, larutan elektrolit lemah, larutan non elektrolit, derajat ionisasi, uji daya hantar listrik, contoh larutan elektrolit dalam kehidupan sehari-hari, hingga dilengkapi dengan latihan soal.
Hasil uji coba tersebut mendapatkan nilai yang memuaskan. Berdasarkan hasil uji kelayakan oleh pendidik kimia diketahui bahwa media pembelajaran kimia berbantuan aplikasi TikTok memperoleh kategori sangat baik dengan skor rata-rata 86 dari skor maksimal 100.
Pemanfaatan aplikasi TikTok untuk pembelajaran juga dinilai mampu meningkatkan pencapaian atau hasil belajar peserta didik, karena dapat menimbulkan rasa nyaman dan antusias belajar. Sehingga secara umum media pembelajaran baru ini dapat digunakan penerapannya dalam pembelajaran kimia di sekolah.
Berkat karya ini, Alifah berhasil meraih gelar Sarjana Pendidikan Kimia dengan IPK 3,52. Di masa mendatang, Alifah berharap bisa menjadi guru yang menjadi teladan para siswanya.
“Kedepannya saya berharap bisa menjadi guru yang profesional baik dalam tugas maupun menjadi contoh dan teladan yang baik dalam kehidupan sehari-hari sehingga menciptakan peserta didik berkarakter, berilmu dan berakhlak sesuai dengan minat bakatnya masing-masing. Apabila ada kesempatan saya juga ingin menempuh PPG,” tutup Alifah.