Majalahaula.id – Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,7 mengguncang Pacitan pada Ahad (23/7/2023) sekira pukul 19.33.25 WIB. Guncangan gempa terasa cukup kuat di antaranya hingga Trenggalek, Yogya, Solo, dan sejumlah daerah di sekitarnya. Gempa tersebut berpusat di 84 Barat Daya Pacitan, Jawa Timur.
Stasiun BMKG Karangkates, Ma’muri menjelaskan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Gempa tersebut disebabkan adanya subduksi gesekan antar lempeng. “Penyebabnya subduksi Indo Australia – Eurasia,” ujar Ma’muri singkat saat dikonfirmasi.
Salah seorang warga Yogyakarta juga merasakan getaran gempa Pacitan M 5,7 ini. Getaran gempa terasa kencang tetapi dalam waktu yang singkat. “Banter untunge mung sedilit banget (kencang, untungnya cuma sebentar sekali),” kata warga Kota Yogya, Rina.
Sementara di Trenggalek, sebagaimana dilansir dari Viva Jatim, warga panik hingga berhamburan keluar rumah dan membunyikan kentongan. Kentongan terdengar sesaat beberapa detik. Suara kentongan tidak hanya satu titik, melainkan beberapa rumah warga ikut membunyikan. Seperti yang terjadi di Desa Karanganom Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek. “Kaget mas, suaranya kayu rumah kayak mau ambruk dan hiyat hiyut,” ungkap Binti Marwiyah.
Ia mengaku, durasi gempa tidak terlalu lama, namun terasa kuat hingga membuat dirinya dan anaknya lari terbirit-birit. Di halaman dan jalan desa telah banyak tetangga yang juga tengah berhamburan keluar rumah. “Tadi masih terasa, seperti gempa susulan. Tapi masih kuat yang pertama,” tandasnya.
Lain halnya dengan Sofyan Arif Candra Sakti yang sedang santai di Warung Mak Lin dekat Polres Trenggalek. Ia mengatakan seluruh pengunjung warung dan di sampingnya lari keluar menyelamatkan diri. Sontak, warung yang ramai dengan pengunjung berhamburan di pinggir jalan. Selain syok, juga tampak raut muka yang masih tegang selepas gempa tersebut. “Pengunjung Lin Cafe lari tunggang langgang,” ujarnya. (Hb)