Majalahaula.id – Wisata religi Islam memiliki daya tarik tersendiri. Pasalnya orang-orang, akan berwisata sekaligus melakukan berbagai kegiatan spiritual sehingga berpengaruh terhadap keimanan serta ketenangan hati mereka.
Madura bisa menjadi tujuan Anda untuk berwisata religi. Sebab di Pulau Garam itu banyak sekali wisata religi. Berikut 5 destinasi wisata religi lengkap dengan alamatnya.
1. Makam Syaikhona Cholil
Makam Syaikhona Cholil setiap harinya selalu dibanjiri oleh peziarah karena Syaikhona Cholil merupakan salah satu pemuka agama Islam yang berpengaruh di Jawa Timur serta salah satu penggagas organisasi Nahdatul Ulama.
Sebagai salah satu penyebar agama Islam di zaman dahulu, membuat banyak orang mengunjungi makamnya untuk berziarah dan berdoa. Panduan untuk menuju ke tempat ini dari Surabaya, jika Anda menggunakan kendaraan pribadi, atur rute melewati jembatan Suramadu. Lalu terus berjalan menuju ke Jalan Raya Bancaran. Orang-orang di sana sudah tahu di mana letak makam Syaikhona Kholil Bangkalan. Rambu-rambu menuju tempat wisata juga tersedia dengan baik. Anda juga bisa menyeberang lewat kapal feri menuju Kamal, Madura. Setelah itu langsung menuju pusat kota. Di sana Anda akan menemukan rambu arah ke makam Syaikhona Kholil karena lokasinya di tengah Kota Bangkalan
2. Asta Tinggi atau Makam Raja-Raja Sumenep
Bagi Anda dari luar Madura, tak afdhol jika tidak melanjutkan ziarah religinya ke Kabupaten paling ujung timur Pulau Madura yakni Sumenep. Di sana terdapat Asta Tinggi yang merupakan tempat makan raja-raja Sumenep.Jika dari Surabaya menggunakan bus, diperkirakan akan memakan waktu tempuh empat jam hingga lima jam. Asta Tinggi terletak di Jalan Asta Tinggi, Temor Lorong, Kebunagung, Kec. Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep.
Lokasinya yang ada di atas bukit membuat peziarah juga bisa menikmati keindahan kota Sumenep dari ketinggian. Tempat ini juga menjadi tujuan favorit para peziarah dari seluruh Indonesia. Panduan menuju lokasi wisata dari arah Surabaya dengan menggunakan kendaraan pribadi, saat tiba di pertigaan terminal Arya Wiraraja, Anda lurus beberapa sekitar 200 meter hingga sampai ke pertigaan lampu merah lagu, Anda ambil kiri. Lurus sampai kembali menemukan pertigaan lampu merah ambil kanan. Lurus lagi hingga bertemu dengan pertigaan sebelum jembatan. Di situ sudah ada rambu-rambu ke arah Asta Tinggi karena tidak jauh dari tempat tersebut.
3. Asta Yusuf Talango
Setelah Asta Tinggi, peziarah dapat melanjutkan agendanya ke arah timur kota Sumenep. Di sana terdapat makam waliyullah yakni Sayyid bin Yusuf Bin Ali Bin Abdullah Bin Al Hasani. Lokasinya terletak di Pulau Talango. Oleh karena itu, jika Anda menggunakan bus, maka kendaraan tersebut harus diparkir di pelabuhan Kalianget. Pasalnya, kapal penyebarangan menuju pulau tersebut hanya muat untuk kendaraat roda dua dan empat.
Jarak tempuh penyeberangan hanya sekitar lima menit dari pelabukan Kalianget ke pelabuhan Talango. Dan makam Asta Yusuf tidak jauh dari pelabuhan.
4. Asta Katandur
Tak banyak peziarah dari luar kota yang menziarahi tempat ini atau tak seramai peziarah yang datang ke Asta Tinggi dan Asta Yusuf. Padahal Asta Katandur mempunyai sejarah penting dalam penyebaran agama Islam.
Asta ini merupakan tempat pasarean Syekh Ahmad Baidawi yang merupakan cucu dari Sunan Kudus. Letak Asta ini di Asem Toronan, Pamolokan, Kec. Kota, Kabupaten Sumenep. Panduan menuju lokasi ini, tentukan arah ke Pasar Bangkal, di sana Anda bisa menanyakan ke orang-orang agar tidak bingung karena lokasi Asta di kawasan tersebut.
5. Masjid Jami’ Sumenep
Setelah selesai melakukan ziarah ke makam-makam waliyullah di Sumanep, Anda dapat mengakhiri kegiata wisata religi Anda di Masjid Agung Jami’ Sumenep. Masjid Agung ini mulai dibangun pada 1779 dan selesai 1787. Arsitekturnya ada campuran Cina, Eropa, Jawa dan Madura. Lokasi masjid ini terletak di pusat kota, Anda langsung menuju ke alun-alun kota Sumenep karena masjid ini berseberangan dengan alun-alun kota. Masjid ini sangat dekat dengan Keraton Sumenep.