Search

Bahlil Lahadalia Asing Emoh Indonesia Maju

Majalahaula.id – Menteri Investasi/Kepala Kepala BKPM atau Badan Koordinasi Penanaman Modal ini kembali menyinggung saran lembaga internasional, termasuk International Monetary Fund (IMF), yang meminta Indonesia tidak memperluas kebijakan hilirisasi.

Bahlil menganggap lembaga asing tersebut tidak ingin Indonesia jadi negara maju. “Hilirisasi ini betul-betul masif. Sekalipun beberapa lembaga negara merekomendasikan kepada pemerintah Indonesia untuk secara bertahap meninjau kembali terhadap pelarangan ekspor komoditas dan jangan diperluas. Lembaga-lembaga ini tidak ingin negara ini maju,” katanya dalam konferensi pers Realisasi Investasi Triwulan II Tahun 2023 di Jakarta, Jumat (21/07/2023).

Menurutnya, jika hilirisasi tidak memberikan manfaat ke Indonesia, maka mereka tidak akan memberikan rekomendasi seperti itu. Lembaga asing justru memberikan narasi yang bertentangan dengan fakta soal hilirisasi. “Kalau seandainya tidak ada manfaat ke Indonesia pasti mereka tidak memberikan rekomendasi. Jadi mereka membuat antitesa,” terangnya.

Baca Juga:  Retno Marsudi Pastikan Kabinet Solid

Namun Indonesia tetap konsisten dan terus mendorong insentif bagi investor yang berkomitmen dengan hilirisasi. Hasil kunjungannya ke China, Bahlil menyebut cara agar negara bisa maju adalah melakukan industrialisasi lewat hilirisasi. Sebelumnya, Bahlil meminta IMF tidak ikut campur dalam urusan rumah tangga negara lain. Adapun hal ini terkait permintaan IMF kepada Indonesia agar tidak memperluas kebijakan hilirisasi.

Bahlil menegaskan hanya pemerintah Indonesia dan rakyatnya yang tau ke mana negara ini diarahkan, bukan IMF. Bahlil bahkan meminta IMF untuk mengurusi negara-negara yang sakit. “Kalau pikiran mereka baik, cocok untuk negara Indonesia, kita pakai. Tapi kalau pikiran mereka nggak cocok untuk Indonesia ya sorry. Jangan urus rumah tangga orang. Jadi tolong sampaikan kepada mereka urus saja negara-negara yang kondisi ekonominya lagi sakit,” tegas Bahlil, dikutip dari YouTube CNBC Indonesia, Kamis (13/07/2023).

Baca Juga:  Burhanuddin Muhtadi Peluang Capres dan Cawapres

Menurut Bahlil, selama ini perekonomian Indonesia sudah bagus meski tanpa rekomendasi IMF. Bahkan ekonomi di negeri ini menjadi salah satu yang terbaik di antara negara G20 dengan pertumbuhan di atas 5 persen. Hal tersebut ternyata membuat berbagai kalangan khususnya negara asing tidak senang dengan capaian yang diraih Indonesia. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA