Majalahaula.id – Sosok Aryanto Misel penemu dari teknologi Niu Banyu atau Nikuba belakangan menjadi sorotan publik.
Pasalnya ia mengaku tak membutuhkan bantuan, baik dari pemerintah maupun Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN.
Pernyataannya ketika Aryanto Misel diwawancarai stasiun TV nasional belum lama ini, pun jadi viral.
Selain itu Aryanto Misel hendak menjual Nikuba Rp15 M ke luar negeri.
Nikuba sendiri adalah teknologi pengubah air menjadi bahan bakar.
Teknologi milik Aryanto Misel ini kemudian mulai dikenal sejak tahun 2022 dan akhirnya diberi nama Nikuba.
Bahkan teknologi Nikuba milik Aryanto Misel ini sudah dijajal langsung oleh Kodam III/Siliwangi di beberapa unit sepeda motor dari Bintara Pembina Desa (Babinsa).
TNI juga mengklaim bahwa Nikuba merupakan inovasi antara Aryanto Misel dengan Pangdam III/Siliwangi, Mayjen TNI Kunto Ariew Wibowo.
Atas temuan tersebut, Aryanto Misel kemudian diundang untuk mempresentasikan temuannya ke beberapa pabrikan otomotif di Milan, Italia, pada 18 Juni 2023 lalu.
“Pangdam III/Slw bersama Bapak Aryanto telah menyiapkan Tim yang terdiri dari Bapak Sumardi Dadang dan Bapak Immanuel Hutapea untuk memenuhi undangan tersebut. Tim diberangkatkan pada Jumat (16/6/2023) dari Jakarta menuju Milan,” seperti tulis TNI dalam keterangannya.
Selain itu akun Twitter ini juga menyebutkan jika Nikuba dilirik oleh perusahaan Italia yang menjadi rekanan Ferrari dan Ducati.
Lantas bagaimana tanggapan BRIN soal Nikuba?
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, angkat bicara soal kabar yang menyebutkan teknologi Nikuba diundang ke Italia untuk mempresentasikan karyanya.
Handoko mengatakan bahwa pihaknya tidak dalam posisi memberi pengakuan atas suatu temuan.
“Karena pengakuan atas temuan itu datang dari komunitas ilmiah terkait,” ujar Handoko, Kamis (5/7/2023).
Saat disinggung soal Nikuba, Handoko menjelaskan bahwa BRIN bisa memfasilitasi masyarakat yang memiliki ide inovasi.
Fasilitas tersebut diberikan BRIN kepada masyarakat melalui Fasilitasi Inovasi Akar Rumput (FIAR).
“Tetapi bukan memberi pengakuan,” tandas Handoko.
“Yang terpenting, BRIN mendorong inventor atau inovator untuk bisa membuktikan secara ilmiah agar bisa diterima oleh komunitas,” sambungnya.
Lebih lanjut Handoko ingin Aryanto menyempurnakan Nikuba secara bersama-sama.
Pasalnya Nikuba adalah bahan bakar berbasis hidrogen yang memiliki banyak variasi dan temuan.