Majalahaula.id – Sektor UMKM, terutama di kategori makanan dan minuman, ditengarai paling banyak menggunakan kemasan berbahan plastik. Meski begitu, kesadaran pelaku UMKM untuk beralih ke kemasan ramah lingkungan masih terbilang rendah.
Dilansir dari survei Katadata Insight Center, 65,5 persen pelaku UMKM mengaku kantong plastik lebih praktis digunakan. Mudahnya mendapatkan kantong plastik dan harganya yang terjangkau juga membuat mereka lebih nyaman menggunakan kemasan berbahan plastik.
Lalu bagaimana cara mengurangi sampah kemasan plastik? Ada beberapa alternatif kemasan produk selain plastik. Berikut lima rekomendasi kemasan plastik seperti dirangkum dari ukmindonesia.id.
1. Paper Bag
Beberapa supermarket dan franchise makanan sudah terbiasa menggunakan kemasan paper bag alias kantong kertas untuk mengurangi penggunaan plastik. Meski lebih mudah hancur atau robek, namun kantung kertas dapat terurai jauh lebih cepat dibandingkan plastik yang membutuhkan waktu 400 hingga 1000 tahun.
Tak hanya itu, kertas juga lebih jarang menjadi sampah yang menumpuk dan menjadi ancaman untuk hewan liar serta makhluk hidup lainnya. Kertas dibuat dari pohon-pohon di hutan, yang merupakan sumber daya terbarui.
2. Kemasan Serat dan Ampas Tebu
Hasil penelitian terbaru yang dilakukan dua mahasiswa Universitas Hasyim Asy’ari membuktikan bahwa serat dan ampas tebu punya potensi besar sebagai alternatif kemasan plastik. Untuk membuatnya, diperlukan bahan campuran lain, seperti kanji, kertas bekas, dan lem kayu. Setelah melewati proses pengeringan, penggilingan, hingga pemasakan, adonan ampas tebu akan dicetak dan dijemur di bawah sinar matahari.
Hasil akhirnya tidak kalah kuat dari kemasan plastik dan kertas biasa, lantaran tingkat elastisitasnya yang tinggi. Tak hanya itu, kertas organik ini mudah terurai oleh mikroba dalam tanah karena memiliki tingkat biodegradabilitas hingga 50 persen.
3. Kemasan Pelepah Pohon Pinang
Kulit pohon pinang ternyata memiliki beberapa kelebihan sebagai kemasan makanan yang mudah terurai. Selain anti-air, bahan ini juga aman untuk makanan, bisa tahan pada suhu panas di dalam oven, dan kokoh.
Tak hanya itu, tampilannya juga eksotis dan menarik bagi calon konsumen. Jika telah selesai digunakan, kemasan dari kulit pinang ini bisa dibersihkan dengan lap dan dikeringkan untuk kemudian dipakai kembali sebagai wadah. Lalu, apabila sudah selesai digunakan, kita bisa mengolahnya lagi menjadi kompos untuk tanaman.
4. Kantung Serat Singkong
Tampilan fisik dan fungsi Cassava bag, alias kantung serat singkong mirip dengan kantung plastik biasa. Seperti bioplastik lainnya, produk ini jauh lebih mudah terurai dibandingkan kantung plastik biasa. Pemakaiannya juga bisa berulang, sehingga tidak perlu langsung dibuang.
Saat ini produk kantung serat singkong masih terbatas dengan harga dua kali lipat plastik biasa. Indonesia punya kesempatan untuk memproduksinya dalam skala besar sehingga harganya bisa lebih terjangkau.
5. Kertas dan Karton Daur Ulang
Karton lebih mudah terurai dan bisa didaur ulang lebih dari 5 kali pemakaian. Meski begitu, proses pembuatan kemasan dari kertas dan karton bisa menghasilkan gas metana yang melukai atmosfir bumi. Karena itulah, penggunaan kertas dan kardus karton daur-ulang jauh lebih direkomendasikan bagi bisnis kecil.
Nah, itu dia 5 bahan alternatif dari kemasan dan kantung plastik yang bisa digunakan pelaku usaha kecil dan menengah.