Majalahaula.id – Maraknya aksi terorisme dan sikap intoleran yang menghiasi Negara Kesatuan Republik Indonesia secara tak langsung berdampak terhadap kehidupan masyarakat. Hal tersebut kian diperparah karena stigma teroris kadang dikaitkan dengan Islam. Tentunya hal tersebut mengundang perhatian kalangan tokoh masyarakat dan ulama di berbagai daerah. Karena, dalam Islam sendiri sangat menjaga bagaimana masyarakatnya menjaga hubungan antarsesama.
“Dalam Islam, menjaga silaturahim antarsesama muslim, antaragama dan anatarbangsa adalah sebuah keniscayaan. Tidak ada satupun pengajaran dalam Islam yang boleh menyakiti antarsesama, karena kita harus menjaga hubungan atar manusia Dan antaragama pun ada aturannya,” kata Kasatkorwil Banser Sumbar, Buya Hafnizon di Solok, Selasa (04/07/2023).
Jangankan menyakiti fisik, menyakiti perasaan dan menginjak martabat seseorang sangat dilarang dalam Islam. Tidak layak dalam Islam apalagi yang muslim sejati mengucilkan hal tersebut atau memandang sebelah mata ajaran Rasullullah yang menebarkan kasih sayang. “Ajaran Islam sangatlah sempurna terutama yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan manusia di mana dalam Islam saling menghargai dan saling menyayangi serta toleransi antarsesama,” jelas dia.
Ia juga menyikapi, sikap intoleran yang sering dijumpai, bahkan dengan kebebasan sosial media, tentunya akan berdampak terhadap keutuhan kebinekaan di Indonesia. Sekaitan dengan adanya aksi-aksi terorisme, bom bunuh diri, sikap intoleran dan radikalisme, menurutnya itu sangat bertentangan dengan ajaran Islam. “Jangankan membunuh orang lain, harta, martabat orang lain sebagai mana ajaran islam, harum hukumnya jika kita menginjak-injaknya. Termasuk mencaci maki dan menjelekkan sesama manusia dan muslim sangat dilarang dalam Islam,” tegasnya.
Dirinya mengajak umat Islam menangkal paham intoleran, radikal dan terorisme. Hal tersebut juga dalam rangka menciptakan pemilu aman dan damai.
Ia menekankan menolak tindakan terorisme, radikalisme dan sikap intoleran yang dilakukan segelintir orang. Karena sangat bertentangan dengan ajaran Islam. (Ful)