Search

KH Cholil Nafis Penjelasan soal Puasa Arafah

Majalahaula.id– Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini menyampaikan bahwa puasa Arafah yang dianjurkan dilaksanakan setiap tanggal 9 Dzulhijah tidak ada kaitannya dengan wukuf di Arafah. Hal tersebut sekaligus memberikan kejelasan terkait masalah ibadah sunah tersebut yang oleh sebagian kalangan diperdebatkan.

“Puasa Arafah itu tidak terkait dengan orang wukuf di Arafah, tapi berkenaan dengan tanggal 9 Dzulhijjah,” katanya saat Ikhbar Idul Adha 1444 H di PBNU Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Ahad (18/06/2023).

Alumnus Pesantren Sidogoro, Pasuruan tersebut menjelaskan bahwa NU berpegang pada pendapat yang menegaskan perbedaan wilayah menunjukkan perbedaan waktu. “Kita menganut pada ta’addudul mathali, perbedaan masing-masing wilayah terhadap melihatnya hilal,” ujar Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah itu.

Baca Juga:  Sakti Wahyu Trenggono Sejahterakan Nelayan Nahdliyin

Lebih lanjut dikemukakan bahwa perbedaan waktu karena beda wilayah ini dapat dianalogikan dengan ketidakasamaan waktu dzuhur. “Dianalogikan antara waktu dzuhur di Indonesia dan Arab Saudi berbeda. Itu menunjukkan wilayah itu adalah berbeda dengan waktunya,” ujar Pengasuh Pondok Pesantren Cendekia Amanah, Depok, Jawa Barat itu.

Pandangan demikian ini, menurutnya, sudah menjadi keputusan Muktamar ke-30 NU tahun 1999 di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. Dengan demikian, bagi masyarakat yang kerap menjadikan Saudi Arabia sebagai rujukan pelaksanaan ibadah, hendaknya memahami. Bahwa memang ada perbedaan yang demikian nyata, khususnya terkait shalat maktubah yang dilaksanakan antara kawasan di Tanah Air dengan Saudi Arabia.

Dan seperti diketahui bahwa PBNU mengikhbarkan 1 Dzulhijjah 1444 H jatuh bertepatan dengan Selasa (20/06/2023). Keputusan ini didasarkan atas laporan rukyatul hilal yang tidak berhasil melihat hilal di seluruh titik di Indonesia.

Baca Juga:  Zannuba Ariffah Chafsoh Diselamatkan oleh Anggota Koramil

“Awal bulan Dzulhijjah tahun 1444 H bertepatan dengan Selasa Pahing 20 Juni 2023 M (mulai malam Selasa) atas dasar istikmal,” kata Wakil Ketua Umum PBNU KH Zulfa Mustofa pada Ahad (18/06/2023). Artinya, Hari Arafah, 9 Dzulhijah 1444 H akan jatuh bertepatan dengan Rabu, 28 Juni 2023 M. Sementara Idul Adha, 10 Dzulhijjah 1444 H akan terjadi pada Kamis yakni 29 Juni 2023 M. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA