Search

UMKM Produk Herbal Diminta Manfaatkan Teknologi

Majalahaula.id – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyebut, bahwa potensi pengembangan UMKM produk herbal di Jawa Timur sangat besar. Hal itu diungkapkannya usai menghadiri kegiatan Bursa Jamu Materia Medica di Kota Batu, Jawa Timur.

Khofifah mengatakan, wilayah Indonesia memiliki kekayaan rempah-rempah (room material) untuk pembuatan produk-produk herbal. Dia mencontohkan, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, yang menjadi penghubung untuk ekspor rempah-rempah. Di samping itu, para pelaku usaha produk herbal juga banyak di Jawa Timur.

“Gede banget (potensinya), karena pada dasarnya rempah-rempah di Indonesia luar biasa dan tidak semua ada di Jawa Timur, tetapi hub dari ekspor rempah-rempah itu sebagian besar di tanjung perak,” kata Khofifah.

Baca Juga:  Edukasi PKL  dan UMKM untuk Segera Daftarkan Unit Usaha

Khofifah menambahkan, salah satu problem utama produk herbal yang sering ditemui adalah masa kedaluwarsa yang pendek. Kondisi ini, membuat sebagian enggan menggunakan produk herbal.

“Produk herbal ini seringkali expired-nya pendek. Nah, secara teknologi pangan dimungkinkan bisa dengan teknologi pangan tertentu, ada proses di mana fermentasi dan seterusnya, sehingga meskipun herbal memiliki ketahanan untuk beberapa bulan. Saya rasa teknologi pangan kita sudah memungkinkan untuk itu,” katanya.

Dia juga mengingatkan, para pelaku UMKM produk herbal untuk menjaga kualitas. Seperti halnya menghindari penggunaan bahan-bahan kimia atau pengawet. Dengan proses pengawasan yang harus dijaga, jangan sampai jamu ada campuran kandungan-kandungan yang justru tidak seiring dengan upaya membangun kesejahteraan tubuh.

Baca Juga:  UMKM Bojongsari Didorong Manfaatkan Program Sehati

“Masing-masing seperti home industry, memungkinkan memproduksi jamu-jamu yang diharapkan bisa memberikan penguatan seluruh metabolisme, kesehatan di dalam tubuh,” tambahnya.

Hal itu sesuai dengan namanya, yakni produk herbal yang terbuat dari bahan-bahan alami. “Karena mereka tahu bahwa herbal ini natural, dan itu sehat karena tanpa kandungan kimiawi, maka didalamnya menjadi penting pengawasannya, bahwa hal-hal yang mengandung zat-zat kimiawi memang seyogyanya makin dikurangi,” imbuhnya.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA