Majalahaula.id – Pengasuh Pondok Pesantren Al-Fattah Kikil, Arjosari, Pacitan, Gus Hammam Fathulloh HB menyampaikan bahwa Santri harus tetap menjaga sifat kesantriannya. Menurutnya, menjadi santri itu bukan temporer, tetapi untuk selamanya.
Penegasan tersebut disampaikan saat Haflah Akhir Dirosah dan Wisuda Santri Madrasah Diniyah Islamiyah Al-Fattah. Kegiatan itu dipusatkan di Auditorium KH Bakri Hasbullah lantai 02 Pesantren Al-Fattah, Sabtu (10/06/2023).
“Wisuda santri bukan berarti lepas dan telah selesai menjadi santri. Baju santri kalian jangan pernah dilepas, sorban kesantrian kalian jangan pernah dilepas. Ingat dan selalu lakukan apa kebiasaan yang baik yang kalian dapatkan di pesantren,” katanya.
Ia menjelaskan, menjadi santri itu harus bangga dan percaya diri. Dirinya menukil perkataan dari Abdullah bin Anas, bahwa zalaltu tholiban wa ‘azaztu matluban’.
“Biarkan saja orang menganggap hari ini, saya sebagai seorang santri direndahkan bahkan dianggap tidak bisa apa-apa. Tapi ingat suatu saat nanti saya seorang santri yang direndahkan bahkan dianggap tidak bisa apa-apa, engkau yang akan mencari dan akan membutuhkanku di suatu saat nanti,” tegasnya.
Lebih lanjut, Gus Hammam menyampaikan santri tidak perlu ragu kelak akan menjadi apa, karena santri hari ini adalah harapan di masa depan. “Suatu saat engkau dan kalian akan yang akan mencari saya. Saya ini adalah santri,” imbuhnya.
Dirinya juga mengatakan bahwa santri adalah bekal orang tua untuk mencapai kesuksesan di akhirat. Maka santri juga harus ingat akan jasa kedua orang tua yang telah mendidiknya.
“Karena mendidik anak itu kewajiban orang tua, kalian bisa mendidik dan mensupport anak untuk mondok sampai tuntas insyaallah akan dibalas dengan banyak pahala,” tandasnya.
Profil Pesantren
Pondok pesantren Al-Fattah Kikil Arjosari Pacitan Jawa Timur berdiri, Kikil adalah sebuah tempat terletak kurang lebih 11 km di sebelah utara dari kota pacitan 0,5 km dari kecamatan Arjosari.
Yang menempati area seluas 10.614.76 m. Berdirinya pondok pesantren Al-Fattah Kikil tidak terlepas dari sosok KH. Ali murtadlo. Beberapa kemajuan baik di bidang pendidikan maupun pembangunan sarana fisik, terus mengalami peningkatan dan bahkan mampu menyiapkan generasi yang tidak hanya cakap dalam bidang agama namun mampu pula berperan di tengah-tengah masyarakat.
Kemudian untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dasar 9 (Sembilan) tahun serta untuk menjadikan madrasah yang terjangkau. Madrasah Tsanawiyah membuka kelas jauh (filial). Pada tahun 1990 dibuka di desa karanggede kecamatan Arjosari.
Selanjutnya tahun 2000 dibuka di desa Sempu kecamatan Nawangan serta yang paling mudah dibuka di desa Temon dengan semangat kejujuran, keikhlasan, dan perjuangan menjadi modal utama KH. Moch. Burhanuddin HB (sosok kebangkitan) dalam mengembangkan Pondok Pesantren Al-Fattah Kikil .
Dari semangat ini keinginan untuk mendirikan perguruan tinggi di Pondok Pesantren Al-Fattah Kikil, Alhamdulillah. Sejak awal anime masyarakat untuk menyekolahkan putra putrinya ke Pondok Pesantren Al-Fattah sangatlah besar.
Bahkan cenderung meningkat dari tahun ketahun. Mereka bukan saja datang dari penjuru tanah air Indonesia tercinta ini. Maka dengan jumlah peminat yang begitu besar, pesantren perlu melakukan seleksi masuk pada setiap penerimaan calon santri santrinya.