Search

Hindari Kelelahan, Jamaah Lansia dan Risti Dapat Salat di Musala atau Masjid Sekitar Hotel

Jamaah Haji lansia (Dok. Kemenag RI)

Majalahaula.id – Puncak haji masih cukup lama, karenanya jamaah khususnya jamaah lanjut usia dan risiko tinggi (risti) diimbau menjaga kesehatannya dengan baik. Salat bisa memanfaatkan musala dan masjid sekitar hotel.

“Untuk beribadah khususnya salat lima waktu, Jemah lansia dan risti dapat memanfaatkan musala hotel atau masjid di sekitar hotel, agar terhindar dari kelelahan” terang Juru Bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin dalam keterangan persnya di Media Center Haji (MCH) Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta

“Salat di musala dan masjid sekitar hotel memiliki keutamaan dan pahala yang sama bila salat di Masjidil Haram. Pelipatgandaan pahala di Tanah Haram Makkah tidak dikhususkan di Masjidil Haram saja, tetapi mencakup semua Tanah Haram, dan semua hotel Jamaah haji Indonesia berada di Tanah Haram, sambung Fauzin,” Selasa (13/06/2023).

Selanjutnya, kata Fauzin, mengingat suhu di Makkah yang cukup panas berkisar 31-42 derajat celcius, bagi jamaah yang akan melaksanakan umrah wajib, sebaiknya tidak memaksakan diri umrah wajib di momen terik siang hari dan momen dengan tingkat kepadatan tinggi di Masjidil Haram, utamanya bersamaan dengan waktu salat berjamaah.

Baca Juga:  Sandiaga Uno Kembali Tawarkan Beasiswa untuk Roy Citayam

“Jamaah yang tiba di Makkah siang hari, sebaiknya tidak memaksakan diri langsung umrah wajib, tapi istirahat terlebih dahulu di hotel,” kata dia.

Selain kondisi Masjidil Haram padat saat shalat, lanjutnya, pada rentang waktu-waktu salat, kondisi terminal bus salawat juga sangat padat oleh jamaah yang datang untuk salat berjamaah di Masjidil Haram dan pulang dari Masjidil Haram setelah berjamaah. Jamaah yang tiba di Makkah pada siang dan sore hari, bisa mengambil waktu umrah wajib pada malam hari.

“Jamaah yang menunggu dan akan melaksanakan umrah wajib di momen yang lebih lapang dan tidak padat di Masjidil Haram, harus tetap memperhatikan ketentuan dan larangan-larangan selama ihram,” ujarnya.

Baca Juga:  RMI PBNU Galang Donasi Tes Swab Gratis untuk Santri

Berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga tanggal 12 Juni 2023, pukul 24.00 WIB, kata Fauzin, jumlah total kedatangan Jamaah Haji Indonesia di Arab Saudi berjumlah 134.461 orang atau 349 kelompok terbang.

“Jumlah jamaah dan petugas yang diberangkatkan hari ini dari Madinah ke Mekkah sebanyak 7.428 orang atau 19 kloter. Adapun total Jamaah Haji yang masih berada di Madinah sampai hari ini sebanyak 28.512 jamaah yang tergabung dalam 75 kloter,” katanya.

Ia menyampaikan, terdapat 1 jamaah haji yang meninggal dunia di Jeddah atas nama Suwarni Suraji Miseri asal kloter SUB 49. Hingga saat ini jumlah Jamaah Haji yang wafat di Jeddah hingga hari ini sebanyak 2 orang.

Baca Juga:  Siswa Madrasah Meraih Beasiswa di Yale University

“1 jamaah haji wafat di Madinah atas nama Abdul Karim Jumri asal kloter BDJ 07. Hingga saat ini jumlah Jamaah Haji yang wafat di Madinah hingga hari ini sebanyak 27 orang,” terangnya.

Sementara di Makkah, jamaah wafat bertambah 7 orang atas nama:Ahmad Ibnu Sholah asal kloter SUB 18, Eman Rukiman Supardi asal kloter JKG 27, Isop Aup Olib asal kloter JKS 06, Abdul Hakim asal kloter KNO 05, Suraji Syahdi Sarno Jari asal kloter SOC 09, Jumina Saprai asal kloter SUB 05, dan Setiyowati Darsosunarno Kartosutomo asal kloter BPN 01.

“Sehingga sampai dengan saat ini jumlah jamaah haji yang wafat di Makkah sebanyak 25 orang. Secara keseluruhan, jamaah yang wafat hingga sampai saat ini berjumlah 56 orang. Sesuai ketentuan, Jamaah yang wafat akan dibadalhajikan,” imbuhnya.

MG4

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA