Majalahaula.id – Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, program One Pesantren One Product (OPOP) adalah bukti keseriusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar mengembangkan kemandirian ekonomi pesantren.
“Perekonomian sangat penting untuk segalanya, termasuk mengelola pendidikan, mengelola lembaga, dalam mengembangkan agama,” ucap Pak Uu, sapaan Uu Ruzhanul.
Dia mengatakan itu saat membuka pelatihan dan magang program OPOP 2023 yang diikuti sebanyak 2.174 pondok pesantren (ponpes) secara virtual, Kamis (8/6/2023).
Pak Uu mengatakan, pelatihan dan magang tersebut bertujuan mengasah pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan pesantren dalam meningkatkan daya saing sekaligus produktivitas usahanya.
“Saya harapkan dalam kegiatan pelatihan ini dapat membekali para peserta untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola usaha pesantren terutama bidang manajemen,” katanya dalam siaran pers, Jumat (9/6/2023).
Pelatihan dan magang program OPOP 2023 tersebut terdiri dari dua kategori usaha, yakni startup yang berjumlah 1.079 pesantren dan scale up berjumlah 1.095 pesantren.
“Saya juga berharap para pelaku OPOP ini harus mampu membuka jejaring, membangun network yang jelas, memiliki jaringan yang kuat, apalagi network ini dibangun dari pesantren ke pesantren,” tuturnya.
Adapun 13 ponpes yang menjadi role model dalam pelatihan dan magang program OPOP 2023, di antaranya Ponpes Darul Falah dari Kabupaten Bogor, Ponpes Husnul Khotimah dari Kabupaten Kuningan, Ponpes Al-Ittifaq dari Kabupaten Bandung, dan Ponpes Daarut Tauhiid dari Kota Bandung.
“Saya ucapkan terima kasih kepada 13 ponpes yang sudah siap menjadi tempat pelatihan dan magang serta sebagai role model ponpes yang sukses membangun ekonomi mandiri melalui program OPOP,” ucap Pak Uu.
Jumlah itu, Sebanyak 119 Pondok pesantren berasal dari Kabupaten Sumedang yang terbagi kedalam 3 wilayah mengikuti Pelatihan Online bagi peserta One Pesantren One Product (Opop) Jabar Tahun 2023 Wilayah 5 Kabupaten Sumedang di Pondok Pesantren Cikalama Desa Sindangpakuon Kecamatan Cimanggung, Kamis (8/6/2023).
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UKMPP) Kabupaten Sumedang, Hari Tri Santosa mengatakan program OPOP ini sudah digulirkan Pemprov Jabar sejak 4 tahun silam. Dan Kabupaten Sumedang selalu berkontribusi dalam hal peserta dan jenis UKM yang menjadi unggulan.
Dari 119 pesantren itu, lanjutnya, 52 pontren jenis startup dan 67 pontren jenis skill up. Setiap pesantren mendapatkan bantuan modal sebesar Rp 12 juta untuk jenis startup dan Rp15 juta untuk jenis skill up. Pelatihan digelar di 3 tempat berbeda yakni di Pontren Cikalama Cimanggung, Dinas Koperasi dan UKM, serta di Pontren Al Amanah Paseh.
“Nanti yang 119 ini akan dinilai di tingkat provinsi. Dari 2.174 peserta se Jabar, akan diambil 200 pesantren. Nanti akan diseleksi lagi menjadi 20 pesantren. Tiap-tiap Kabupaten/Kota diambil 2 pesantren yang terbaik,” pungkasnya.