Search

PCI Muslimat NU Hongkong Luruskan Berita Kriminalitas

Majalahaula.id – Ketua Pimpinan Cabang Istimewa (PCI) Muslimat NU Hongkong – Macao, Hajah Fatimah Angelia mengklarifikasi berita seorang ibu di Hongkong tega membunuh tiga anaknya yang masih balita gegara stres. Ibu yang sebelumnya diberitakan DutaIndonesia.com merupakan pekerja migran Indonesia (PMI) itu, kata Fatimah, ternyata orang India, sehingga bukan orang Indonesia.

Usai melakukan pemulasaran tiga jenazah bocah itu di Happy Valley Muslim Cemetery Hongkong, Kamis (8/6/2023) siang, Hajah Fatimah mengatakan, bahwa ibu asal India yang tega membunuh tiga anaknya itu sudah ditahan oleh pihak kepolisian Hongkong. Tiga bocah yang menjadi korban adalah kakak beradik, masing-masing bernama Aafia Bini Jameel usia 2 tahun, Raina-Ur Raheema Jameel usia 4 tahun, dan Aayat-Ur Rehma Jameel usia 5 tahun. “Saya tidak tega saat memandikan jenazahnya. Sedih rasanya,” kata Fatimah.

Baca Juga:  Menag Harap Kuota Haji Tahun 2023 Naik

Proses pemulasaran jenazah ternyata dihadiri banyak orang. Mereka terenyuh melihat kejadian yang menimpa tiga bocah tersebut. Bahkan banyak di antara pelayat menangis mengingat nasib malang tiga bocah perempuan tak berdosa itu. “Banyak yang hadir. Dan hampir semua yang hadir tadi menangis. Ada yang histeris. Memang sangat menyedihkan. Semua tidak tega,” katanya.

Ibu asal India itu diduga stres karena ditinggal suaminya yang orang Pakistan. Sang suami tidak pernah memberinya nafkah sehingga diduga perempuan itu kalut akan masa depan anaknya kelak. Karena itu, dia gelap mata dan membunuh tiga bocah itu dengan cara dibekap dengan bantal. “Mungkin ibu itu juga khawatir bila anaknya ikut bapaknya yang orang Pakistan,” katanya.

Baca Juga:  Bertemu Sekjen Liga Muslim Dunia, PBNU Sepakati Kerja Sama

Seperti diberitakan sebelumnya, kembali anak menjadi korban kekacauan hidup orang tua. Sebelumnya anak seorang PMI di Hongkong meninggal karena terjatuh dari lantai atas apartemen lantaran ditinggal pergi. Selanjutnya kasus anak meninggal diduga gegara ibunya stres, bahkan korbannya tiga anak kakak beradik. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA