Search

7.890 Guru Resmi Jadi Guru Penggerak

Majalahaula.id – Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan Keenam resmi ditutup. Dari pendidikan guru penggerak kali ini, sebanyak 7.890 guru dari 136 kabupaten/kora di 32 provinsi di Indonesia telah resmi menjadi guru penggerak.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nunuk Suryani mengatakan, mereka diharapkan dapat menjadi pemimpin pendidikan Indonesia di masa depan.

“Pemimpin-pemimpin pendidikan yang menjadikan kebutuhan murid sebagai petimbangan utama dalam setiap keputusan nantinya,” ujar dalam siaran pers.

Nunuk mengapresiasi perjuangan Guru Penggerak dari 136 kabupaten/kota di 32 Provinsi di Indonesia yang telah menyelesaikan salah satu program prioritas itu.

Dia berharap agar Guru Penggerak yang sudah mengikuti program itu dapat segera menggerakkan ekosistem pendidikan di dalam sekolah dan juga di wilayah kabupaten/kota masing-masing.

Baca Juga:  Sekolah di Sidoarjo Libur saat Peringatan Satu Abad NU

“Bersama rekan-rekan seperjuangan, yang sama-sama bergerak demi perbaikan pendidikan Indonesia, para Guru Penggerak bisa saling bersinergi dan berkolaborasi satu sama lain,” jelas dia.

Direktur Kepala Sekolah Pengawas Sekolah dan Tenaga Kependidikan, Praptono, melaporkan, PGP Angkatan Keenam yang diselenggarakan sejak 24 Agustus 2022 sampai 13 Mei 2023 itu telah meluluskan sebanyak 7.890 Guru Penggerak yang terdiri dari PGP Reguler dan PGP Rekognisi.

“Para Guru Penggerak yang telah selesai mengikuti program ini merupakan stok bagi Pemerintah Daerah (pemda) untuk mengangkat mereka menjadi kepala sekolah maupun pengawas sekolah. Guru Penggerak ini sudah siap membawa perubahan dalam pendidikan kita,” ujar Praptono.

Dalam agenda yang sama, para Guru Penggerak dari angkatan keenam juga turut menyampaikan pesan dan kesan mereka selama mengikuti PGP.

Baca Juga:  Beasiswa untuk 1.000 Santri Berprestasi

“Saya senang dan bangga bisa menyelesaikan pendidikan ini dengan hasil memuaskan,” ujar Heri Setyawan, Guru SMA 1 Sekotong, NTB.

Selain itu, Lia Mastaria Polapa, SMA 1 Dungalio, Gorontalo, juga menyampaikan rasa bangganya menjadi bagian dari Guru Penggerak.

“Saya bertemu dan berkolaborasi dengan para Calon Guru Penggerak yang hebat, dibimbing oleh Pengajar Praktik yang bijak, dan banyak belajar dari fasilitator yang luar biasa, serta diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan instruktur yang berpikir maju dan mengedepankan nilai kebajikan,” ujar dia.

“Berkat pelatihan yang saya dapat melalui Pendidikan Guru Penggerak, anak-anak menjadi lebih antusias dan lebih semangat untuk melakukan proses pembelajaran setiap harinya,” ujar Astried Yanuarti Lofa, Guru TK Arraisyah Koba, Bangka Belitung.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA