Majalahaula.id – Pesantren Life Skill Darun Najah, Bringin, Kota Semarang menggelar pengajian dan doa bersama dalam puncak haul dan haflah ke-11 pada Jumat (2/6/2023).
Pengasuh Pesantren Life Skill Daarun Najaah KH Ahmad izzuddin mengatakan, pengajian dan doa bersama acara yang sangat luar biasa dengan lantunan shalawat yang penuh makna.
“Shalawat yang dipimpin oleh Habib Hamid bin Soleh Baagil sangat penuh dengan makna semoga kita semua mendapat syafaat dari Nabi Muhammad Saw,” ujarnya.
Disampaikan, pengajian dan doa bersama bagian dari pengabdian di Pesantren Life Skill Darun Najah. “Mohon maaf dan mohon doa kami mengabdi bersama Pesantren Life Skill Darun Najah,” ucap Kiai Izzuddin yang juga Wakil Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang itu.
Ketua PCNU Kota Semarang H Anasom menyampaikan, Pesantren Life Skill Daarun Najaah menjadi pusat pembelajaran ilmu falak karena pondok diasuh oleh ahli falak Indonesia yakni Kiai Ahmad Izzuddin.
“Tak banyak yang saya sampaikan, pesan saja pesantren ini harus ada takhasusnya yaitu ilmu falak, karena ilmu ini adalah ilmu yang penting dan masih sedikit yang paham dengan ilmu ini di Indonesia,” ungkapnya.
Acara yang dihadiri ratusan undangan berjalan dengan lancar dan tertib. Acara diisi tausiyah oleh KH Arja Imroni dan ditutup dengan doa oleh KH Said Al-Masyhad.
Kemandirian
Pondok Pesantren Life Skill Daarun Najaah Semarang membuka ‘Kedai Keberkahan’ sebagai sarana para santri untuk melatih, membekali, dan mengasah diri di bidang kewirausahaan atau entrepreneur.
Pengasuh Pesantren Life Skill Daarun Najaah KH Ahmad Izzuddin mengatakan, kedai ini disiapkan untuk wahana berlatih wirausaha santri, bukan semata-mata hanya untuk kepentingan komersial saja.
“Ini upaya kami agar pada jiwa santri juga tertanam jiwa kejuangan wirausaha,” kata Kiai Izzudin yang juga Katib Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang.
Disampaikan, kedai keberkahan ini mulai dioperasikan sejak Ahad (7/3) lalu, Agenda pembukaannya diselenggarakan di Aula At-Taqy Life Skill Daarun Najaah bersamaan dengan pembacaan Wirdul Latif setelah shalat Maghrib berjamaah.
“Diharapkan melalui aktivitas pengelolaan kedai ini para santri Life Skill dapat lebih adaptif. Karena pola hidup orang yang baik untuk bisa hidup di manapun dan di zaman apapun adalah harus mampu beradaptasi,” pungkasnya.