Search

Fithrotun Nisa Tekad Calon Haji Termuda

Majalahaula.id – Di antara calon jamaah haji dari Sidoarjo yang paling muda adalah dirinya. Nisa tergabung dalam kelompok terbang atau kloter 25 dan baru berusia 18 tahun 2 bulan.

Menjadi jamaah calon haji termuda, tidak ada dalam benaknya. Remaja yang menyelesaikan sekolah menengah atas di Kecamatan Wonoayu Sidoarjo tersebut bisa berangkat haji menggantikan ayahnya, Ali Akbar yang wafat pada Juli 2021. Ayahnya meninggal dunia karena sakit mendadak pada usia 51 tahun.

Sebagai anak tunggal, Nisa akhirnya menjadi ahli waris pengganti porsi ayahnya. Dia pun berangkat pada Selasa (21/06/2023) lalu. ”Ya kaget ketika harus menggantikan ayah, soalnya kan saya anak tunggal, jadi ya yang jadi ahli warisnya,” kata Nisa didampingi ibunya, Siti Kurnia (25) di Asrama Haji Embarkasi Surabaya.

Baca Juga:  H Yaqut Cholil Qoumas Dukung Kenaikan BBM Bersubsidi

Meski menjadi haji termuda pada kloter 25, Nisa mengaku siap beribadah di tanah suci bersama ibunda tercinta. Orang tua Fithrotun Nisa saat itu daftar haji sejak 2011. ”Saya sama mama ikut KBIH, ada yang bimbing ibadah di sana,” ujar Nisa yang tinggal di Sepanjang, Sidoarjo.

Nisa menuturkan, ketika ditetapkan sebagai ahli waris pengganti porsi ayahnya, dia pun mulai mempelajari segala hal terkait ibadah haji melalui tayangan di internet. Tak lupa, dia juga mencari informasi situs-situs bersejarah di Arab Saudi. ”Saya tertarik, ingin ngunjungi situs-situs sejarah di sana, seperti Maqam Ibrahim, Gunung Uhud, dan lain-lain. Saya sering mencari videonya di Youtube,” ungkap Nisa yang berencana melanjutkan studi di fakultas keperawatan.

Baca Juga:  Irham Ali Saifuddin Ciptakan Lapangan Kerja Buruh

Nisa mengungkapkan keinginannya untuk mendoakan ayah. Demikian pula yang tidak dilupakan adalah memastikan kondisi ibundanya. Termasuk tentu saja rencana untuk melanjutkan studi. ”Mendoakan ayah yang sudah meninggal dunia, mendoakan ibu juga agar selalu sehat, saya juga berdoa semoga cita-cita saya kuliah bisa lancar,” harapnya.

Dirinya juga memiliki harapan, sepulang dari Makkah-Madinah dengan gelar hajjah, dia bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Dalam artian melaksanakan beragam ibadah secara lebih baik dan menjaga pergaulan keseharian sesuai tuntunan agama. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA