Majalahaula.id – Ada yang unik ketika petugas yang bertugas di Daerah Kerja Bandara (Daker Bandara) dan jamaah haji yang mendarat di Madinah. Mereka akan menemui sebuah bangunan tempat transit jamaah yang tiba menggunakan Terminal Haji. Tempat transit tersebut adalah plaza atau paviliun.
Namun, bagi petugas haji Indonesia tempat tersebut lebih dikenal dengan Plaza Keong, karena bentuk bangunan dari Plaza tersebut mirip dengan keong.
“Karena mirip keong, maka dinamakan Plaza Keong. Padahal sejatinya, nama bangunan tersebut adalah Plaza. Di Bandara Madinah ini terdapat enam Plaza,” ujar Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara, Haryanto saat melakukan survey beberapa waktu lalu.
Dijelaskan Haryanto, penyebutan Plaza Keong tersebut tidak lebih untuk memudahkan petugas dan juga para jamaah haji.
Namun meskipun demikian, ia tidak mengetahui secara pasti sapa yang pertama kali memviralkan nama Plaza Keong tersebut.
“Sejak saya bertugas di sini (Bandara,– red), memang sudah dikenal dengan Plaza Keong. Mungkin hanya untuk memudahkan saja,” katanya.
Usai jamaah haji Indonesia tiba di Bandara Madinah, maka jamaah haji akan lagsung masuk ke imigrasi untuk pemeriksaan paspor sekitar 1-1,5 jam. Setelah selesai pemeriksaan di Imigrasi Bandra Madinah, jamaah haji akan diarahkan ke Plaza Keong.
“Ya, di Plaza Keong sekitar satu jam. Selain menunggu angkutan yang akan membawa mereka ke hotel, juga untuk memastikan kelengkapan perlengkapan dan jumlah jamaah haji,” tandasnya.
Didalam plaza keong tersebut berjejer rapi tempat duduk berbahan besi untuk jamaah haji, selain itu juga tersedia layanan kafetaria, musholla, tempat wudhu serta toilet.