Majalahaula.id – Di Madinah, jamaah akan ditempatkan pada 91 hotel yang tersebar di lima sektor sekitar Masjid Nabawi (Markaziyah). Sektor hotel jemaah haji berada di wilayah Syamaliah (Timur Nabawi), Gharbiyah (Barat Nabawi), dan Junubiyah (Selatan Nabawi). Jarak terjauh dari Nabawi sekitar 600 meter.
Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Zaenal Muttaqin mengatakan, tahun ini Kementerian Agama mengusung tema “Haji Ramah Lansia”. Kuota dasar Indonesia berjumlah 221.000, lalu ditambah 8.000. Sehingga totalnya menjadi 229.000 jemah. Dari jumlah itu, ada sekitar 67ribu jamaah lanjut usia (lansia).
Menurut Zaenal Muttaqin, petugas Daker Madinah telah menyiapkan sejumlah inovasi layanan, termasuk dalam membantu jamaah lansia. Pertama, kursi roda dan fasilitas lainnya untuk lansia. Data yang masuk, diperkirakan ada 4.000 jamaah haji Indonesia yang berangkat tahun ini dan menggunakan kursi roda.
“Kami upayakan semaksimal mungkin layanan ini. Ini akan dikoordinasikan dengan pihak majmuah, agar minimal disiapkan kursi roda dengan proporsi berapa persen dari jumlah jamaah yang mendiami hotel tersebut,” ujar Zainal Muttaqin usai memimpin Rapat Koordinasi Petugas Daker Madinah, di Madinah, Senin (22/5/2023) malam, dikutip dari kemenag.go.id.
Jumlah jamaah setiap hotel sangat variatif. Ada yang dihuni 500-600 orang, bahkan ada juga yang mencapai 2000-3000 jamaah untuk satu hotel. Kedatangan mereka juga tidak bersamaan.
“Bisa jadi satu hotel dalam satu fase kedatangan hanya ditempati 1 kloter atau 2 kloter. Minimal hotel menyiapkan beberapa kursi roda untuk antisipasi jemaah haji lansia,” sebut Zaenal, panggilan akrabnya.
Inovasi kedua, layanan antar obat ke sektor. Inovasi ini dimaksudkan untuk semakin memudahkan jamaah dan juga petugas dalam mendapatkan akses obat-obatan.
“Kami minta kepada tim kesehatan untuk mensuplay obat, dengan empat hari sekali akan mengirimkan obat ke kantor sektor,” imbuhnya.
Terkait persiapan penyambutan jamaah, Zaenal memastikan bahwa hampir 90 % hotel sudah siap. Hal sama juga untuk layanan transportasi dan konsumsi. Di Madinah, jemaah akan tinggal selama lebih kurang delapan sampai sembilan hari. Mereka akan mendapat layanan tiga kali makan sehari. Layanan kesehatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Madinah juga sudah siap.
Tasreh Raudah
Pemerintah Arab Saudi tahun ini kembali menerapkan aturan tasreh (izin) untuk masuk Raudah. Aturan inj sudah diberlakukan sejak 2022.
“Kita sudah koordinasikan dengan Wakil Menteri Haji Arab Saudi, sejauh ini kebijakan Kementerian Haji Arab Saudi, jemaah haji yang memasuki Raudah harus menggunakan Tasreh. Sehingga Jamaah yang masuk harus mendapatkan surat izn terlebih dahulu,” sebutnya.
“Jika surat izin keluar baru bisa masuk Raudah. Ada jadwalnya, dan harus sesuai jadwal tersebut, kecuali jamaah yang sakit, jadwal bisa di cancel,” sambungnya.
Akses izin masuk Raudah juga bisa diproses melalui aplikasi Nusuk. Namun, apakah nantinya terintegrasi antara surat tasreh yang terbit dengan akses melalui aplikasi Nusuk, ini masih dikoordinasikan.
MG4