Majalahaula.id – Pimpinan Pusat (PP) Fatayat NU mendukung program Sharia Knowledge Centre (SKC) yang digelar Prudential Syariah. Program ini berfokus pada pilar informasi, literasi, inovasi, dan kolaborasi melalui pemberdayaan perempuan.
“Perempuan itu sangat istimewa dan menjadi perempuan itu harus bangga, karena jumlah kita ini tidak seberapa jauh dibandingkan jumlah laki-laki. Jadi kalau program pembangunan, terutama penguatan ekonomi perempuan ditinggal, maka sesungguhnya merugilah bangsa Indonesia. Pembangunan ekonomi mesti melibatkan kita para perempuan,” kata Ketua Umum PP Fatayat NU Margaret Aliyatul Maimunah, Senin (15/05/2023).
Menurut Margaret, pembangunan dengan penguatan ekonomi melalui perempuan sudah tepat karena kaum hawa memiliki posisi sangat strategis sebagai ibu rumah tangga. Penguatan atau edukasi kepada perempuan, juga akan menjangkau anak, suami, dan keluarganya. “Karena para perempuan ini para sahabat Fatayat ini adalah para ibu rumah tangga yang ibarat kata, sekali dayung satu dua pulau terlampaui. Jadi dapat ibunya, ya dapat juga anak-anaknya, dapat ibunya ya dapat juga suaminya, dapat ibunya ya dapat juga keluarganya,” kata Anggota Komisi Perlindungan Anak dan Perempuan (KPAI) ini.
Head of Digital and Ecosystem Partnership PT Prudential Syariah, Harpedi Puseto menjelaskan, pihaknya merayakan ulang tahun pertama setelah resmi menjadi entitas terpisah. “Dan perusahaan Prudential Syariah ini merupakan perusahaan dengan market share dan total aset terbesar saat ini berdasarkan dari Data AAJI 2022 ytd,” katanya.
Potensi ekonomi syariah di Indonesia sangat besar. Data menunjukkan masih kurang dari 1 persen populasi di Indonesia yang memiliki asuransi syariah. Sementara itu, risiko kehidupan bisa datang kapan saja tanpa bisa diprediksi. Agar masyarakat memiliki kesadaran berasuransi, salah satu upaya yang dilakukan Prudential Syariah dengan fokus pada kegiatan literasi dan inklusi keuangan khususnya terkait syariah. (Ful)