Majalahaula.id – Harga saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) melorot pasca mengalami gangguan data bocor beberapa hari sebelumnya. Pada perdagangan hari ini, Selasa (16/5/2023), saham BSI sempat dibuka pada Rp1.720. Namun pada pukul 13.00 WIB, sahamnya turun menjadi Rp1.600, turun 120 poin atau -6,98 persen.
Capaian itu menjadi yang terendah selama rentang bulan April hingga Mei 2023. Selama rentang waktu tersebut, saham BRIS terpantau berada di kisaran Rp1.675 hingga Rp1.800. Saham BRIS memang sempat anjlok pada perdagangan Februari-Maret 2023 lalu. Selama 17 hari, antara 27 Februari-21 Maret 2023 harga saham BRIS berkutat di kisaran Rp1.515-1.630.
Namun demikian, melorotnya harga saham BRIS tersebut searus dengan saham emiten perbankan besar lainnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang kompak melemah pada perdagangan Selasa (16/5/2023).
Mulai dari saham PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang turun 0,28 persen, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga terkoreksi 0,99 persen. Sementara itu, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) melemah 0,97 persen, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 1,97 persen. Kejatuhan saham perbankan juga seirama dengan indeks yang menaungi sektor keuangan di bursa yakni IDXFINANCE yang turun 1,73 persen.
Sebagaimana diketahui, anjloknya saham BSI itu bersamaan dengan tersebarnya data milik perusahaan di situs gelap atau dark web. Hal ini seiring berakhirnya masa negosiasi dengan kelompok peretas LockBit sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan siber kepada BSI sejak Senin (8/5/2023) malam hingga 15 Mei 2023. Sejumlah data yang bocor itu mengungkap data operasional, pendanaan dan transaksi, hingga basis data BSI.
Sementara itu, PT Bank Syariah Indonesia Tbk menolak bernegosiasi dengan kelompok peretas dari Rusia, LockBit. Perusahaan keamanan teknologi yang berbasis di Singapura, Fusion Intelligence Center @ DarkTracer, mengunggah tangkapan layar berisi sejumlah data BSI yang berhasil dibobol para peretas di akun Twitternya.
Dalam seruannya di situs gelap tersebut, LockBit juga meminta agar masyarakat menghentikan penggunaan BSI, termasuk mengajak teman hingga keluarga dekat.
“Hentikan penggunaan BSI. Orang-orang ini tidak tahu bagaimana melindungi uang dan informasi pribadi Anda dari penjahat. Mereka bahkan tidak bisa mendapatkan situs mereka dalam seminggu,” tulis LockBit.
Kabar yang ditayangkan Fusion Intelligence Center @ DarkTracer kontan ramai dibicarakan di lini masa. Jangkauannya tembus ke 3,8 juta pengguna. Banyak pengguna Twitter Indonesia yang mengomentari cuitan tersebut.(Hb)