Majalahaula.id – Pemerintah akan memperbanyak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) di berbagai desa nelayan di Indonesia.
Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) bersama Kementerian BUMN dan Kementerian Kelautan dan Perikanan telah bekerja sama untuk menghadirkan SPBUN melalui program Solar untuk Koperasi (Solusi) Nelayan.
Teten menegaskan, program SPBUN bertujuan untuk memastikan ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi nelayan sekaligus membenahi bisnis model perikanan di Indonesia.
“Kami melihat pentingnya kita membangun jaringan SPBU mini untuk nelayan. Kami menyadari 60 persen biaya produksi nelayan habis hanya untuk membeli bahan bakar. Selama ini nelayan membeli BBM di pasar eceran yang mahal antara Rp10 ribu sampai Rp12 ribu. Persoalan ini harus segera diselesaikan,” kata Teten dalam keterangan resmi
“Ada 11.000 desa nelayan, tapi baru ada 338 SPBU. Maka pemerintah akan bangun secara bertahap SPBU mini supaya pasokan BBM dekat dengan desa nelayan,” ucap Teten.
Lebih lanjut, Teten menambahkan saat ini sudah ada tujuh SPBUN yang hadir melalui program Solusi yakni di Lhoknga, Deli Serdang, Indramayu, Pekalongan, Semarang, Surabaya, dan Lombok Timur. Teten memastikan pemerintah akan memperbanyak SPBUN melalui program Solusi di Indonesia.
“Tahun ini ada 7 piloting dan bahkan Presiden meminta diperbanyak menjadi 250. Insya Allah kita akan kejar target itu,” ujar Teten.
Menurut Teten, sektor kelautan Indonesia sebenarnya memiliki potensi keunggulan dengan keragaman sumber daya laut yang besar. Namun, pengembangannya saat ini belum dilakukan secara optimal.
“Saya selalu menyebut contohnya Norwegia yang menjadikan budi daya salmon sebagai sumber pendapatan utama negaranya. Sementara kita punya beragam komoditas potensial seperti tuna, kerapu, udang, dan banyak lainnya. Kalau itu bisa dikelola dengan baik, kita bisa menjadikan sumber daya ekonomi kelautan sebagai keunggulan domestik,” kata Teten.
Oleh karena itu, dia berharap Koperasi Tunas Usaha Sejahtera tak hanya mengelola solar bagi para nelayan, melainkan juga mengembangkan potensi sumber daya yang ada agar bisa meningkatkan kesejahteraan para nelayan anggotanya.
“Koperasi nelayan jangan hanya menyalurkan solar tapi juga bisa mengelola bisnis turunan hasil dari para nelayan,” kata Menteri Teten.
Ketua Umum KNTI Dani Setiawan menambahkan harapan besarnya agar upaya pemerintah untuk memperbanyak SPBU bagi nelayan dapat meningkatkan kesejahteraan hidup nelayan.
“Mudah-mudahan ini dapat berkontribusi besar pada nelayan di Indonesia,” kata Dani.