Search

Masjid Agung Darussalam Tertua di Cilacap

Majalahaula.id – Masjid Agung Darussalam yang merupakan salah satu masjid tertua di Kabupaten Cilacap. Hal itu ditandai dengan keberadaan bedug di masjid yang konon dibuat sejak tahun 1776 silam.

Suasana menenangkan di dalam Masjid Agung Darussalam pun membuat jemaah menjadi betah untuk berlama-lama melakukan ibadah di masjid yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Desa Sidanegara, Cilacap.

Selain itu, arsitektur bangunan yang megah dan menawan seakan menambah kekhusyukan ibadah umat di masjid salah satu masjid tertua di Cilacap itu.

Dilansir dari jatengprov.go.id, menurut Ketua Takmir Masjid Agung Darussalam Cilacap, KH Muslihun Ashari, Masjid Agung Darussalam tergolong masjid tua. Hal ini didasarkan pada tulisan yang ada di bedug yang terdapat angka berbahasa Arab 1776.

Baca Juga:  Pasang Strategi Pasar, Baru 21.530 Tiket MotoGP Mandalika 2022 Terjual

Dia menuturkan jika angka itu menunjukkan tahun awal pembuatan masjid yakni tahun 1776 masehi. Dilihat dari sejarah yang ada, masjid ini didirikan oleh keturunan atau murid Sunan Kalijaga, yaitu Kiai Kali Husen dan Kiai Kali Ibrahim. Pendiri masjid tersebut membangun masjid ketika Cilacap belum menjadi kabupaten seperti saat ini.

Masjid Agung Darussalam yang merupakan salah satu masjid tertua di Cilacap jugaa memiliki keunikan pada tiangnya. Jumlah tiang penyangganya yang berbeda dengan masjid lainnya. Biasanya masjid memiliki empat tiang saka guru, tetapi Masjid Agung memiliki lebih banyak tiang.

Di Masjid Agung Darussalam, tiang saka guru tidak seperti masjid lainnya yang hanya berjumlah empat buah. Masjid ini diketahui memiliki 22 tilang beserta tiang-tiang yang di sekitar masjid. Jika di total ada 36 tiang.

Baca Juga:  Resep Ongol-Ongol Hitam Klaras

Bukti Masjid Agung Darussalam sebagai salah satu masjid tertua di Cilacap juga ditandai dengan masuknya bangunan masjid ini sebagai cagar budaya. Apalagi masjid ini sudah berdiri sejak bertahun-tahun lalu.

Meskipun sudah beberapa kali mengalami renovasi, tapi ciri khas masjid masih dipertahankan. Salah satunya tetap mempertahankan bentuk atap masjid yang sekilas menyerupai Masjid Agung Demak. Masjid ini memiliki area yang cukup luas, ditambah lokasinya yang strategis, tepatnya disamping alun-alun.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA