Majalahaula.id – Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menciptakan mesin pengering jamu. Ketiga mahasiswa ini adalah Muh. Fikri Haikal Ramadhani, Muh. Syarif Hidayatullah dan Moch. Rifan Aryanto. Mereka berhasil membuat alat yang dapat mempermudah proses produksi UMKM tersebut dengan dibimbing oleh dosen Agung Prijo Budijono.
Menurut Agung, pembuatan mesin pengering jamu didasari masih banyaknya UMKM pembuat jamu yang menggunakan cara tradisional. Mereka hanya mengandalkan panas matahari sehingga ketika musim hujan atau mendung, pengeringan akan jauh lebih lama.
“Baru bisa kering jemurnya seharian kalau panasnya normal. Kalau cuacanya gak menentu, sering mendung bahkan hujan, proses pengeringannya bisa saja berhari-hari. Ini kan berdampak juga ke proses produksinya,” ujar Agung dalam situs Unesa, dikutip pada Minggu (30/4/2023).
Manfaat pertama yang dimiliki mesin pengering buatan mahasiswa Fakultas Teknik Unesa ini adalah mempercepat proses pengeringan yakni hanya dalam 4-6 jam saja. Alat tersebut memiliki beberapa komponen utama maupun pendukung.
Komponen-komponen tersebut seperti lampu indikator, pengatur suhu, dan timer. Percepatan pengeringan dapat terjadi karena adanya 10 partisi yang bisa menampung kapasitas bahan yan banyak dalam satu kali operasi.
“Penggunaan alat ini cukup mudah dengan cara memasukkan bahan ke dalam mesin, menekan tombol power, dan mengatur suhu dan waktu maksimum seperti memakai oven,” terang Agung.
Tidak hanya untuk jamu, ternyata mesin pengering tersebut dapat digunakan untuk mengeringkan bahan kerupuk, keripik, dan lainnya. Kapasitas dari mesin pun dapat mencapai 20 kg serta sudah dilengkapi dengan pengatur suhu yang dapat dikontrol.
Agung menjelaskan bahwa alat pengering buatan mahasiswanya dapat mengeringkan jamu pada suhu 40 hingga 70 derajat. Menurutnya, tim akan terus mengembangkan mesin tersebut agar lebih merata dan akurat.
Ke depannya, tim akan membuat mesin dengan dimensi horizonta. Perubahan bentuk horizontal tersebut untuk meningkatkan penyempurnaan pada sumber panas dan sistem kontolnya.
“Jadi kalau menggunakan bentuk horizontal alur panasnya tidak hanya dari bawah ke atas tapi juga kiri ke kanan, sehingga pengeringan lebih cepat dan merata lagi,” terangnya.
Alat pengering jamu tersebut sudah digunakan oleh beberapa UMKM di Sidoarjo dan Madiun. Bahkan, mereka pun telah menggunakannya untuk mengeringkan bahan lain misalnya keripik singkong.
“Setelah kita buat beberapa dulu, ternyata respons pasar luar biasa. Banyak UMKM yang pesan untuk jamu, keripik bahkan untuk olahan pertanian seperti padi atau gabah,” terangnya.