Majalahaula.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Badan Penghubung Provinsi Riau, setelah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), segera menjadwalkan pemulangan 128 mahasiswa dan warga Riau yang dievakuasi terdampak konflik di Ibu Kota Khartoum, Sudan.
“Berdasarkan informasi yang kita peroleh, rombongan mahasiswa dan warga Riau ini dijadwalkan berangkat ke Jakarta hari ini,” kata Kepala Badan Penghubung Provinsi Riau Rido Adriansyah dalam rilisnya, di Pekanbaru, Kamis (27/04/2023).
Ia mengatakan Pemprov Riau melalui Asisten I Setdaprov Riau Masrul Kasmy juga telah bertemu dengan Badan Amil Zakat Nasional (Basnaz) Riau untuk membahas mekanisme pemulangan mahasiswa Riau tersebut.
Sesuai arahan Gubernur Riau Syamsuar, katanya, Asisten I Setdaprov Riau juga sudah berkoordinasi dengan Baznas Riau untuk pemulangan para mahasiswa tersebut dari Jakarta menuju Pekanbaru.
“Semoga proses pemulangan 128 mahasiswa Riau ke Bumi Lancang Kuning nanti berjalan lancar, mohon doa masyarakat Riau,” katanya.
Sebelumnya sebanyak 128 mahasiswa Riau yang sedang menjalani pendidikan di Sudan terpaksa dievakuasi akibat krisis konflik bersenjata yang terjadi di negara itu.
Koordinator Mahasiswa Riau, sekaligus Ketua Serumpun mahasiswi Riau Sudan (Semari Sudan) Syarif Hidayatullah menyebutkan warga Riau yang dievakuasi saat ini berjumlah 128 orang terdiri dari 99 laki-laki dan 29 perempuan, termasuk 1 balita.
Ia mengatakan Rabu (26/4) malam dirinya bersama beberapa teman-teman mahasiswa Riau lain yang terdata pada penerbangan pertama sudah tiba di Port Sudan International Airport. Untuk proses evakuasi WNI dibagi oleh pihak KBRI Khartoum menjadi dua kloter, kloter pertama terdiri dari 75 warga Riau
“Rabu, mereka sudah di Jeddah dan menjalani proses di Imigrasi Jeddah, kemarin bergerak dari Port Sudan menggunakan kapal,” kata Syarif.
Untuk kloter kedua terdiri dari 53 warga Riau yang saat ini sedang berada di Port Sudan, daerah Sawakin, dan dibagi menjadi dua kelompok keberangkatan dan terbang menuju ke Jeddah.