Majalahaula.id – Ribuan jamaah memadati sejumlah lapangan mengikuti Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1444 Hijriah di kawasan Surabaya Utara, Jumat pagi.
Pantauan ANTARA di Lapangan Masjid Al Mukminun Bulak Banteng Wetan, warga yang mengikuti shalat id tak hanya sekadar jamaah tinggal di sekitar masjid, namun dari beberapa wilayah.
Begitu juga pantauan di lokasi lain, seperti di kawasan jalan raya Platuk Donomulyo, termasuk jalan raya akses Jembatan Suramadu sisi Surabaya.
Shalat id dimulai tepat pukul 06.00 WIB, dan dilanjutkan ceramah sekitar 30 menit oleh khatib.
Dalam ceramahnya di hadapan jamaah di Lapangan Masjid Al Mukminun, Ust H Ali Fauzi menyampaikan hikmah berpuasa selama Ramadhan, salah satunya tentang keberkahan keluarga dalam beribadah kepada Allah SWT.
“Kebersamaan keluarga beribadah, menjalankan perintah Allah maka akan didatangkan keberkahan dalam keluarga tersebut, baik dari langit maupun bumi,” ujarnya.
Pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya tersebut juga mengingatkan bahwa umat muslim yang menebar kebaikan sesama manusia sesungguhnya menjadi kunci masuk surga.
“Sebagaimana hadist diriwayatkan At Tirmidzi, ada empat amalan yang dapat mengetuk dan membuka pintu surga,” ucapnya.
“Sebarkan salam, memberi makan, menyambung silaturahim serta shalat malam. Jika semua diamalkan maka niscaya masuk surga secara sejahtera,” tambah Kepala SMP Muhammadiyah 16 Surabaya tersebut.
Sementara itu, umat Islam, khususnya warga Muhammadiyah merayakan Hari Raya Idul Fitri pada Jumat, 21 April 2023. Berbeda dengan keputusan pemerintah, yakni Sabtu, 22 April 2023.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Dr dr Sukadiono menegaskan keputusan tersebut berlandaskan hasil hisab hakiki wujudul hilal dan dijadikan pedoman oleh Majelis Tarjih Tajdid.
Untuk penetapan 1 Syawal, kata dia, ijtimak terjadi pada Kamis Legi 20 April 2023 tepat 29 Ramadhan 1444 H, berlangsung pukul 11.15.06 WIB dengan ketinggian bulan saat matahari terbenam di Yogyakarta +01° 47` 58″.
“Berdasarkan PP Muhammadiyah, kondisi itu maka hilal sudah dinyatakan wujud dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat matahari terbenam bulan berada di atas ufuk,” tutur Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya tersebut. (antaranews.com)
