Majalahaula.id – Dalam rangka penutupan pengajian Ramadhan, Pondok Pesantren Al-Falah Sya’roniyah Shiddiqiyah menggelar santunan kepada ratusan anak yatim serta kaum fakir miskin.
“Shodaqoh itu lebih baik lagi kalau kita mengagungkan orang tua,” kata Kiai Djazuli saat memberikan sambutan di halaman pesantren yang berlokasi Gajahbendo, Beji, Kabupaten Pasuruan, Ahad (16/04/2023).
“Meski ibadahnya rutin, umroh tiap hari, haji setiap tahun, bahkan shodaqoh setiap saat, tapi kepada orang tua pengabdiannya kurang, maka bukan pahala yang didapat, tapi kesombongan,” tambahnya.
Sementara Penasehat Yayasan Ponpes, Saifulloh Djazuli, menyampaikan bahwa yang hadir tidak hanya dari kalangan masyayikh, tetapi juga dari Kementerian Perdagangan, Kepala Lapas Kabupaten Pasuruan, kasatreskrim, serta pimpinan perusahaan di wilayah Surabaya dan Pasuruan.
Selain santunan, kegiatan ini merupakan momentum bagi santri untuk pulang ke rumahnya masing-masing dalam rangka menyambut libur Hari Raya Idul Fitri.
Tujuan dari kegiatan itu yakni berbagi kepada anak yatim piatu di bulan Ramadhan berkah. Kemudian menjalin silaturahmi antara, ulama, umara’, dan khususnya keluarga besar Ponpes Al-Falah,” ujar Gus Saif, sapaan Saifullah Djazuli
H Saifulloh Jazuli, Gus Saif yang akrab disapa, selaku Penasehat Ponpes, berharap kepada Pemerintah agar peka terhadap kondisi mereka. Karena sangat tidak memungkinkan jika mereka mendaftarkan diri dengan identitas anak yatim tanpa adanya kesadaran dari Pemerintah setempat.
“Ya, memang Pemerintah sendiri harus peka, karena tidak mungkin anak-anak yatim-piatu mengakui identitasnya tanpa adanya pendampingan”, tegas Gus Saif.
Tak hanya kepada Pemerintah, aksi sosial kemanusiaan ini juga ditujukan kepada para Pengusaha yang memiliki rezeki lebih, untuk dapat berbagi kepada sesama yang membutuhkan. Sebab shadaqah merupakan tanda syukur kita kepada Allah SWT.
“Tumbuhkan kebaikan diawali dengan sedekah. Orang yang paling kaya di Dunia dan Akhirat adalah orang yang paling banyak bersedekah”, tutup Dadan.