Majalahaula.id – Sebanyak 64 busana buatan desainer dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal, masing-masing daerah yang tampil dalam kegiatan Raka-Raki Jawa Timur (Jatim) diharapkan mampu menaikkan kelas para UMKM.
Ketua Raka-Raki Jawa Timur, Helmi Kahaf menyampaikan, gelaran ini menjadi representasi keberagaman di Jatim, ada batik, tenun, direpresentasi oleh pelaku UMKM di kabupaten kota.
“Bajunya busana muslim wear color full. Punya desain masing-masing, ada batik dikombinasi busana muslim dan dipadukan dengan warna lain. Ada 64 orang di seluruh wilayah Jatim. Mengoptimalkan untuk bisa menaikkan UMKM naik kelas. Bukan hanya konvensional tapi juga modern. Tidak hanya pameran, tapi mempublikasikan dari hasil karya lokal,” bebernya.
Selain itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur, Hudiyono mengatakan, kegiatan ini diharapkan mampu menjaring regenerasi Raka-Raki Jawa Timur sebagai salah satu penyambung promosi pariwisata.
“Ini harus bisa menjadi magnet, menyedot, bagaimana suara-suara sampai ke provinsi lain. Sedang mendapat target 238 juta wisatawan, tahun lalu 70 jutaan, maka salah satu strategi kita ini (Raka-Raki Jatim) bisa bermitra dengan pemerintah,” ujarnya.
Sekaligus menunjukkan Jawa Timur yang sebagian besar jumlah penduduknya beragama Islam, memiliki banyak busana khas daerah tanpa perlu mengimpor dari luar negeri.
“Maka ini menunjukkan ke masyarakat, bisa beli baju khas daerah masing-masing. Memamerkan dari produk buatan dalam negeri,” tandasnya.