Search

Olla Ramlan Sahur dengan Tiga Kurma

Majalahaula.id – Artis ini punya kebiasaan selama menjalani ibadah puasa di bulan Ramadlan. Rupanya untuk urusan makan, dirinya punya menu andalan saat sahur. Menurutnya, saat sahur tidak perlu makan terlalu banyak. Dirinya terbiasa memakan tiga buah kurma saat sahur.

“Tapi kalau di Jakarta sendiri saya sahur aja cukup kurma dan air putih. Anak saya juga makannya nggak terlalu banyak,” katanya saat ditemui di Studio PO Trans 7, Kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Jumat (07/04/2023).

Hal itu berbeda saat dirinya buka puasa. menu buka puasa Olla Ramlan memang lebih banyak dari biasa. “Pada saat sahur lebih sedikit daripada saat buka, ya mungkin lebih ada es blewah sama ada makanan lainnya. Jadi nggak ada yang spesifik sih,” kata dia.

Baca Juga:  Ayudia Bing Slamet Berbagi Tips Ibu Modern

Untuk sahur sendiri Olla akui cukup memakan tiga buah kurma dan air putih. Olla Ramlan lebih nyaman memakan kurma saat sahur ketimbang makanan berat lainnya. “Yang penting kalau sahur kita sangat sederhana malah. Saya cukup tiga kurma dan air putih dan teh. (Tiga kurma kenyang) Ya insyaallah kalau misalnya laper banget saya tujuh (kurma). Tapi kalau misalnya ini, udah kebiasaan. Jadi nggak ada masalah,” bebernya.

Ada kebiasaan yang melekat dari Olla saat buka puasa, yakni tak bisa langsung makan berat. Dirinya justru akan makan berat saat malam hari. Dan hal tersebut demi memulihkan kondisi fisik setelah terkuras selama siang Ramadlan.

Baca Juga:  Juri Ardiantoro Tanggapi Tuntutan Aksi 411

“Pada saat buka puasanya juga kan makan yang manis dulu, shalat, baru makan besar. Nanti maleman makan lagi, mungkin jam 10-an makan lagi. Baru nanti tidur, sahur, abis itu shalat subuh. Udah. Jadi nggak ada yang spesial, atau gimana-gimana. Saya yang sederhana aja,” cerita Olla Ramlan.

Memang apa yang dilakukannya sangat bergantung kepada kondisi fisik dan kebiasaan seseorang. Kalau memang pembiasaan dilakukan saat sebelum puasa, maka hal tersebut tentu saja akan menjadi pembiasaan ketika sudah berada di bulan puasa. Dengan demikian, hal tersebut tidak berlaku seketika, melainkan dengan adanya pembiasaan sebelumnya. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA