Search

Fenomena Ida Dayak Buktikan Pengobatan Tradisional Diminati Warga

Majalahaula.id – Publik tengah dihebohkan dengan fenomena pengobatan tradisional oleh Ida Dayak belakangan ini. Ida Dayak merupakan seorang perempuan berusia 51 tahun yang viral setelah video aksi penyembuhannya beredar luas di media sosial.

Pengobatan tradisional yang dilakukan Ida Dayak sangat digandrungi masyarakat seperti yang belum lama ini diadakan di Depok. Pengobatan alternatif Ida Dayak yadi GOR Madivif 1 Kartika Kostrad Cilodong, Depok diserbu oleh warga hingga terpaksa dibatalkan.

Ketua Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Pengurus Cabang Nadhlatul Ulama (PCNU) Depok, Jawa Barat, Romo Donny S Ranoewidjojo menjelaskan, jauh sebelum hadirnya pengobatan modern, pengobatan tradisional merupakan satu prosedur penyembuhan penyakit utama yang digunakan masyarkat Indonesia. “Dahulu sebelum masuknya pengaruh kolonial Barat, tentunya pengobatan tradisional tidak ada yang menyebutnya sebagai pengobatan alternatif atau pengobatan pilihan,” papar Romo Donny, Kamis (06/04/2023).

Baca Juga:  LAZISNU Salurkan Hewan Kurban untuk Pengungsi Palestina

“Tentu tetap disebut sebagai pengobatan utama yang dominan di masyarakat-masyarakat etnis pemilik tradisi pengobatan tersebut,” imbuhnya. Ia menjelaskan, pengobatan tradisional disebut dengan pengobatan alternatif sebab dianggap tidak lagi dominan sejak masuknya kebudayaan Barat melalui kolonialisasi. Pengobatan science medis menjadi dominan dan diajarkan di kampus-kampus dan dipraktikkan di rumah-rumah sakit (zieken huis) sejak zaman Belanda.

Menurutnya, fenomena post kolonial tersebut meskipun menimbulkan adanya suatu kecenderungan untuk menganggap bahwa aspek-aspek budaya yang dimiliki suatu wilayah, termasuk pengobatan tradisional adalah hal yang dinomerduakan alias tidak utama dibandingkan budaya Barat. Hal ini, sambungnya, dikarenakan selama penjajahan, pihak kolonial untuk menanamkan pengaruh bahwa budaya yang mereka bawa adalah lebih superior daripada budaya orang-orang yang terjajah. “Tentu dilakukan untuk mendapatkan kepatuhan dari rakyat yang dijajah dan melanggengkan kekuasaan penjajahan, bahkan diharapkan pascamerdeka pun masyarakat bekas penjajahan dapat tetap menjadi subordinat dari dominasi Barat,” jelas dia.

Baca Juga:  Dubes Azerbaijan Undang Ketum PBNU

Padahal, pengobatan tradisional tercakup dalam unsur ilmu pengetahuan, yaitu kemampuan budaya suatu masyarakat dalam mengenali potensi, baik sumber daya alam yang ada di wilayah geografis setempat maupun sumber daya manusia terkait kemampuan olah tubuh pada pihak yang sakit dan telah dikembangkan. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA