Search

Nyai Hj Bashirotul Hidayah Prinsip Dasar Islam soal Perempuan

Majalahaula.id – Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amanah Bahrul Ulum Tambakberas Jombang Nyai Hj Bashirotul Hidayah menjelaskan pada dasarnya Islam sudah menempatkan perempuan pada kedudukan semestinya. Islam lewat Nabi Muhammad SAW memberikan hak sama pada lelaki dan perempuan untuk sama dalam bab belajar, sama ketika memberikan kebaikan, beramal shaleh, dan berlomba-lomba dalam kebaikan.

“Islam rahmatan lil ‘alamin menempatkan perempuan pada kedudukan yang semestinya. Islam menempatkan perempuan mulia di sisi Allah,” jelasnya.

Menurut Nyai Bashiroh, Al-Qur’an secara tegas telah menjelaskan bagaimana sikap Allah tentang kedudukan lelaki dan perempuan yang diinginkan Islam. Pesan itu ada di surah Al-Hujurat Ayat 13. Ayat ini sebagai konstitusi yang menegaskan sikap Islam di tengah pandangan mayoritas masyarakat Arab yang meremehkan perempuan. Memperlakukan tidak adil terhadap perempuan.

Baca Juga:  Budi Gunadi Sadikin Makan Gratis Bikin Kenyang?

Sebelum Nabi Muhammad diutus, umat terdahulu menempatkan posisi perempuan tidak selayaknya manusia, memperlakukan perempuan seperti bukan makhluk Allah. Kehadiran Nabi Muhammad menghapus stigma tersebut, terlihat bagaimana Rasulullah begitu mencintai dan menghormati anak beserta istrinya.

“Dulu perempuan diibaratkan barang dagangan, sesuatu yang bisa diperjualbelikan, bisa diwariskan, dan perempuan bisa diperlakukan apa saja sesuai kemauan. Berangsur-angsur hilang ketika Rasulullah diutus,” imbuhnya.

Ia menambahkan, Allah menurunkan Al-Qur’an beserta Nabi Muhammad SAW, di antara misinya yaitu memperbaiki akhlak. Salah satu bentuk akhlak baik yaitu menghormati perempuan, anak dan menghormati seluruh manusia.

Nabi Muhammad tidak hanya berkata dan memberi nasihat dalam bab akhlak memuliakan perempuan, tapi Rasulullah juga memberikan contoh dalam perbuatan nyata dalam berinteraksi dengan perempuan. Rasulullah juga memberikan contoh cara mendidik dan menghormati anak perempuan lewat Fatimah.

Baca Juga:  Zaskia Sungkar, Syarat bila Suami Poligami

Ketika Rasulullah mau bepergian, sering kali menemui Fatimah terlebih dahulu. Begitu juga saat kembali dari bepergian. Nabi juga mengingatkan suami dari Fatimah yaitu Sayyidina Ali bin Abi Thalib untuk tidak menyakiti Fatimah. Melukai Fatimah seperti melukai nabi.

“Agar tidak terjadi ketimpangan dan ketidakadilan hubungan di antara semua manusia. Perlu saling menghargai antara lelaki dan perempuan, menghargai sesama perempuan, berlaku untuk semuanya,” ucapnya. (Hb)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA