Search

Khataman Santri untuk Lestarikan Pencak Silat Pesantren

Majalahaula.id – Gerakan Aksi Silat Muslimin Indonesia (GASMI) kabupaten Klaten menggelar ‘Khataman Santri’ di Pesantren Al-Manshur Popongan, Desa Tegalgondo, Wonosari, Klaten pada Ahad (26/3/2023).

Koordinator GASMI Klaten Ibnu Fajar Sidik mengatakan, kegiatan khataman santri adalah pengesahan kenaikan tingkat siswa. “Khataman Santri merupakan kegiatan pengesahan kenaikan tingkat siswa GASMI sebagai suatu proses wisuda,” ujarnya.

Disampaikan, pasca-khataman santri diharapkan menjadi titik awal bekal berdakwah dan sebagai bentuk wasilah santri menyambung dengan para masyayikh dan kiai untuk selanjutnya melestarikan pencak silat pesantren.

Dijelaskan, GASMI Klaten berupaya mengembangkan perguruan baik secara kualitas dan kuantitas. “Rencana ke depan untuk GASMI Klaten memaksimalkan pengembangan perguruan dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas”, tuturnya.

Baca Juga:  Pesantren Harus Turut Serta Jaga Akhlak Bangsa

Aspek ini berjalan bersama dengan beberapa perguruan pencak silat di bawah naungan Pagar Nusa sebagai Banom NU.

“Tradisi pencak dor di GASMI menjadi sarana peningkatan kemahiran keatlitan siswa yang diselenggarakan setiap jelang ramadhan. Pada sisi kuantitas berusaha menjaga komunikasi yang baik dengan pencak–pencak yang ada di Klaten,” terangnya.

Kepada NU Online Jateng, Sabtu (25/3/2023) Wakil Koordinator GASMI Klaten Muhammad Nurdin Hidayat menjelaskan, khataman santri GASMI merupakan kegiatan rutinan tahunan dengan lokasi kegiatan berpindah-pindah.

“Khataman santri GASMI di Klaten diikuti 500 orang tidak hanya dari klaten tetapi utusan dari beberapa luar daerah di antaranya Boyolali, Pekalongan, Mojokerto, dan Sukoharjo. Sedangkan dari Klaten sendiri utusan dari Juwiring, Wonosari, Pedan, Delanggu, Tulung, dan Pesantren Al–Manshur Popongan,” pungkasnya.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA