Majalahaula.id – Masjid Sultan Suriansyah terletak di tepi Sungai Kuin, Kelurahan Kuin Utara, Kecamatan Banjar Kota, Kodya Banjarmasin ini dibangun antara tahun 1525-1550 M, pada masa pemerintahan Sultan Suriansyah, Raja Banjar pertama yang memeluk agama Islam.
Konon, sebelum bernama Sultan Suriansyah, ia dikenal dengan nama Pangeran Samudera. Masjid Sultan Suriansyah dibangun Pangeran Samudera setelah memeluk Islam. Pangeran Samudera memeluk Islam berawal dari syarat Kerajaan Demak yang membantu menghadapi serangan Pangeran Tumenggung, Raja Kerajaan Negara Daha. Jika, Pangeran Samudera memperoleh kemenangan, maka pangeran dan rakyatnya harus memeluk agama Islam.
Akhirnya, ia berhasil memenangkan peperangan dan memeluk agama Islam lalu mengganti namanya menjadi Sultan Suriansyah. Tidak lama kemudian, Sultan Suriansyah membangun Masjid Sultan Suriansyah sebagai tempat ibadah.
Masjid tertua di Pulau Kalimantan ini berukuran 26,1 x 22,6 m dengan keunikannya antara lain atapnya masih asli, hanya puncaknya yang mengalami perubahan, diganti dalam bentuk kubah. Akan tetapi, wujud aslinya yakni atapnya yang berbentuk tumpang empat masih terlihat dengan jelas.
Masjid ini juga memiliki daya tarik lain yaitu letaknya yang berada di tepi Sungai Kuin, maka setiap mereka yang naik angkutan air, seperti bus air, longboat, maupun speedboat selalu melihat masjid kuno ini. Jalan darat yang persis melewati tepi masjid, juga memudahkan para wisatawan berziarah ke masjid ini.
Apalagi letak Masjid Suriansyah ini juga tidak terlalu jauh dari makam Sultan Suriansyah. Jaraknya hanya sekitar 500 meter sehingga para wisatawan yang berkunjung ke masjid selalu menyempatkan ziarah ke makam Sultan Suriansyah. Atau, sebaliknya mereka yang duluan berziarah ke makam selalu menyempatkan mengunjungi masjid karena letaknya memang tidak terlalu jauh.