Search

Puluhan Kader Ansor di Aceh Ikut Diklat Terpadu Dasar

Majalahaula.id – Sebanyak 30 peserta dari Pidie Jaya (Pijay) dan Pidie, Aceh mengikuti pendidikan dan latihan terpadu dasar atau diklatsar. Kegiatan dipusatkan di Dayah Ummul Ayman III, Kecamatan Meurah Dua, Pijay yang diselenggarakan Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Aceh sejak Sabtu hingga Ahad (19-20/03/2023).

Ketua Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Aceh, Awan Gani kepada mengatakan, pemuda memiliki peran besar dalam setiap persoalan terutama dalam mempertahankan keutuhan NKRI. Hal tersebut penting, sehingga kalangan pemuda mesti dibekali diklat agar tidak gampang dirasuki paham-paham radikal yang mengakibatkan terkikisnya rasa kecintaan terhadap tanah air.

Diingatkannya bahwa keberadaan Ansor sangat penting dalam perjalanan NU di masa mendatang. Apalagi para kader Ansor adalah mereka yang nantinya akan menjadi pengurus NU, sehingga kaderisasi merupakan hal yang sangat mendesak. “GP Ansor sebagai anak tua NU patut melakukan kaderisasi secara berkelanjutan terutama di Pijay dan Pidie,” katanya, Senin (20/03/2023).

Baca Juga:  Ansor DKI Jakarta Gelar Doa Bersama untuk Tragedi Kanjuruhan

Dijelaskan juga, kaderisasi generasi muda ini dapat dilakukan sebanyak mungkin baik melalui Diklatsar Banser. “Hal ini sebagai langkah dalam keberlangsungan organisasi supaya tidak mudah rapuh dan mengalami krisis kader,” ujarnya.

Ketua Pimpinan Cabang (PC) Ansor Pijay Tgk Helmi Abu Bakar mengatakan pengkaderan GP Ansor tidak hanya berpikir tentang kuantitas saja, namun yang terpenting pula adalah kualitas output dari proses pengkaderan tersebut. “Percuma, jumlahnya banyak tetapi tidak memiliki militansi yang baik terhadap GP Ansor, NU dan NKRI maka Ditlatdas ini membentuk kualitas yang mumpuni sebagai persiapan kader militansi,” ujarnya.

Hal ini seiring adanya potensi pihak tertentu yang berupaya melumpuhkan NU serta keutuhan NKRI. “Intinya kami berharap lewat diklatsar ke-2 ini dapat melahirkan kader NU sejati yang menentang paham-paham ekstrem yang kerap mengatasnamakan Ahlussunah Wal Jama’ah,” ungkapnya. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA