Majalahaula.id – Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa ( Badan Bahasa ) Kemendikbudristek akan menggelar Kongres Bahasa Indonesia (KBI) 2023. Kongres yang akan digelar pada 26-29 Oktober 2023 akan mengusung slogan Adibangsa, Adiwangsa.
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek Prof Endang Aminudin Aziz mengatakan, bahasa Indonesia bukan hanya sebagai pengikat persatuan dan kesatuan bangsa, melainkan juga sebagai penghela ilmu pengetahuan.
“Sebagai penghela ilmu, bahasa Indonesia telah mampu mewadahi keberagaman konsep pengetahuan, baik konsep yang berakar pada kearifan Nusantara maupun konsep peradaban modern,” ujarnya, Senin (20/3/2023).
Pada Kongres ini akan membahas 3 hal yang rekomendasinya akan diserahkan ke Presiden Jokowi. Subtema itu antara lain revitalisasi bahasa dan sastra daerah, literasi bahasa dan sastra Indonesia dan Internasionalisasi bahasa Indonesia.
Aminudin mengatakan, target bahasa daerah yang direvitalisasi tahun ini bertambah. Sebelumnya, tahun 2023 ada 20 bahasa daerah yang direvitalisasi sehingga total bahasa daerah yang direvitalisasi sejak 2021 ada 59 bahasa daerah. Hingga pekan kedua Maret 2023, Aminudin mengatakan target 20 sudah bertambah 13 bahasa daerah sehingga ada 33 bahasa daerah yang direvitalisasi tahun ini. Hal ini membuat total bahasa daerah yang direvitalisasi sejak 2021 menjadi 72 bahasa daerah.
Sedangkan literasi bahasa dan sastra Indonesia dibahas dalam KBI XII lantaran berbagai survei baik dari Programme for International Student Assessment (PISA), Asesmen Nasional, Asesmen Literasi menunjukkan tingkat literasi siswa Indonesia itu masih 50%.
“Beberapa waktu lalu saya baru mendapat data dari Bank Dunia bahwa anak Indonesia sampai usia 10 tahun itu tidak bisa membaca. Angka dari Bank Dunia tingkat literasinya 51 persen, berarti ini klop datanya, 1 dari 2 anak Indonesia masih belum bisa membaca. Salah satu caranya adalah kami membantu menyediakan buku-buku bermutu,” tuturnya.
Subtema yang dibahas adalah internasionalisasi bahasa Indonesia. Dalam kunjungannya ke United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) di Paris, Prancis pada Februari 2023 lalu, Aminudin mengusulkan agar bahasa Indonesia dijadikan sebagai salah satu bahasa resmi dalam sidang umum di UNESCO.
“Indonesia ini merupakan negara di mana penentuan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Bahkan bahasa daerah yang penuturnya banyak seperti Jawa, Sunda, Bali, Batak saat itu tidak berkeberatan menjadikan bahasa Indonesia bahasa nasional,” tuturnya.