Majalahaula.id – Komplek makam ulama besar, KH. Muhammad Sholeh bin Umar As-Samarani atau lebih dikenal sebagai Kyai Sholeh Darat di kawasan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bergota, Semarang, Jawa Tengah, direnovasi seiring dengan program menjadikannya sebagai destinasi wisata religi.
Kiai Sholeh Darat adalah ulama besar Tanah Jawa yang dikenal sebagai guru dari KH. Hasyim Asy’ari (pendiri Nahdlatul Ulama) dan KH Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah).
“Tentunya kita merasa bangga bahwa ada aulia di Kota Semarang yang menjadi guru dari tokoh-tokoh besar NU dan Muhammadiyah,” kata Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menukil Antara.
Bahkan, kata Ita, sapaan akrab Hevearita, pahlawan yang memperjuangkan emansipasi perempuan, Raden Ajeng (RA) Kartini juga pernah mengaji pada Kiai Sholeh Darat.
“Beliau adalah tokoh yang menjadi panutan bagi warga Kota Semarang,” katanya, usai meresmikan pemugaran Kompleks Makam Kiai Sholeh Darat.
Menurut dia, pemugaran dilakukan sebagai upaya agar peziarah merasa nyaman dan khusyuk saat berdoa di Kompleks Pemakaman Kiai Sholeh Darat.
“Misi kami ke depan akan menjadikan Kompleks Mbah Sholeh Darat sebagai destinasi wisata religi. Sehingga, fasilitas-fasilitas pendukung yang lain akan kami bangun,” terang wali kota perempuan pertama di Kota Semarang itu.
Diakuinya bahwa masih ada pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan, yakni area parkir, mengingat selama ini makam Kiai Sholeh Darat menjadi destinasi peziarah dari berbagai daerah di Indonesia.
“PR yang harus diselesaikan adalah masalah parkir karena selama ini kan banyak peziarah tidak hanya dari dalam kota tapi luar Kota Semarang, luar provinsi, bahkan mungkin luar pulau,” ujarnya.
Sementara itu, Rois Suriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang yang hadir dalam kesempatan tersebut, KH Hanif Ismail menuturkan renovasi kompleks makam ulama legendaris Kota Semarang ini akan membuat nyaman para peziarah yang datang.
“Semoga dengan dipugarnya kompleks makam seluas setengah hektar ini membuat para peziarah nyaman dan khusyuk dalam berdoa mendoakan Mbah Sholeh Darat dan berdoa untuk kebaikan peziarah sendiri. Namun yang terpenting adalah, jangan hanya kompleks makamnya saja yang kita pelihara, namun pemikiran dan ajaran-ajarannya pula harus kita rawat,” tandasnya.